Binti Lailatur Rohmatin layla.brilliant99@gmail.com
Halaman-30
4.
Daur penyusunan laporan yaitu daur penyusunan
laporan meliputi berbagai kegiatan pengolahan data yang diperlukan untuk
menyelenggarakan buku besar (general ledger), termasuk buku pembantu
(subsidiary ledger) dan penyusunan laporan keuangan yang memuat ikhtisar
hasil-hasil operasi perusahaan. Daur penyusunan laporan merupakan pusat dari
system informasi akuntansi perusahaan.
5. Pengendalian
intern yaitu suatu system pengendalian yang meliputi struktur organisasi
beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan.
6. Unsure-unsur
system pengendalian intern yaitu:
a.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung
jawab fungsional secara tegas.
b.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya.
c.
Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan
tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
d.
Karyawan yang berkualitas sesuai dengan tanggung
jawab yang dipikulnya.
7. Struktur
organisasi yaitu suatu susunan pebagian tanggung jawab menurut fungsi dan
hirarkis.
Prinsip –prinsip
yang harus dipenuhi dalam menyusun struktur organisasi yaitu:
a.
Harus ada antara fungsi pencatatan, pelaksanaan,
dan penyimpanan atau pengelolaan.
b.
Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab
penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi dari awal sampai akhir.
8. Tujuan
adanya pemisahan antar fungsi dalam suatu oraganisasi yaitu untuk membangun dan
menciptakan internal check atau mekanisme saling uji antarfungsi yang saling
dipisahkan itu.
9. Tugas
staf pengawas pengawas intern (SPI) yaitu melakukan audit, mengechek
efektifitas unsure-unsur system pengendalian intern, investigasi, ataupun
berperan sebagai konsultan intern bagi unit-unit organisasi lainnya.
10. Pengertian-pengertian
dalam SIA, yaitu:
a.
Pengklasifikasian data adalah pengelompokan
transaksi dan data yang memiliki karakteristik yang sama.
b.
Pemilihan data yaitu proses pemilihan data
sesuai urutan untuk mempermudah pengolahan.
c.
Penghitungan yaitu kegiatan mencakup operasi
matematis yang dilakukan terhadap data yang sudah diklasifikasikan dan dipilah.
d.
Pengikhtisaran yaitu proses penyajian hasil
olahan data ke dalam bentuk laporan-laporan yang bermakna, ringkas dan efektif.
e.
Komunikasi yaitu penyampaian informasi dari satu
pihak ke pihak lain dan bias bersifat timbale balik.
f.
Penyimpanan yaitu operasi penempatan data ke
dalam file-file untuk referensi apabila suatu saat diperlukan.
g.
Penarikan informasi yaitu kegiatan pengambilan
data yang disimpan pada saat diperlukan.
h.
Reproduksi yaitu kegiatan menggandakan atau
menyalin data untuk keperluan lain.
11. Atribut
yang diperlukan untuk mendukung terbentuknya informasi yang berkualitas baik
yaitu:
a.
Struktur organisai adalah suatu susunan
pembagian tanggung jawab menurut fungsi dan hirarkis. Berguna untuk memisahkan
tanggung jawab fungsional secara tegas.
b.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yaitu
system yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang,
pendapatan dan biaya.
c.
Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan
tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
d.
Karyawan yang berkualitas sesuai dengan tanggung
jawab dipikulnya.
12. Kelemahan
system informasi manual yaitu:
a.
Kesulitan untuk menangani beban kerja yang
semakin besar.
b.
Ketidakmampuan untuk memasok informasi yang
akurat.
c.
Ketidakmampuan untuk memasok informasi tepat
pada waktunya.
d.
Kenaikan biaya tenaga kerja dan material
klerikal dalam kegiatan pengolahan data manual.
Mesin kartu
lubang yaitu suatu alat yang menjembatani antara mesin dan pengolahan data
elektronik dan alat ini masih memiliki karakteristik mesin namun sekaligus
memiliki karakteristik computer. Prosesing kartu lubang ini didasarkan pada
data yang dicatat dengan membuat lubang-lubang pada kartu. Posisi jumlah lubang
memiliki pengertian tertentu dan bersifat baku. Selanjutnya kartu-kartu tadi
diproses dengan menggunakan mesin-mesin khusus sesuai dengan kegunaannya,
seperti misalnya mesin penghitung, mesing penggabung.
Pengolahan data elektronik (EDP)
yaitu penggabungan teknologi komunikasi dengan teknologi pengolahan data yang
terbangun dalam system computer, ditemukan pada akhir abad ke-19.
13. Atribut
yang diperlukan untuk mendukung terbentuknya informasi yang berkualitas baik
yaitu:
a.
Kecermatan (accuracy) adalah perbandingan antara
informasi yang benar terhadap total informasi yang dihasilkan dalam satu
periode.
b.
Penyajian tepat waktu (timelines) adalah
kegiatan menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atau pada saat
informasi tersebut dibutuhkan, yang mampu menutup peluang bagi pesaing untuk
mengambil keputusan yang baik dengan lebih cepat.
c.
Kelengkapan (completes) adalah informasi yang
relevan dengan kebutuhan penggunanya.
d.
Ringkas (Concisenenss) adalah informasi yang
disajikan telah diikhtisarkan sesuai kebutuhan pengguna dan bidang-bidang yang
menjadi focus utama.
Halaman-37
1. Peranan
formulir dokumen dalam system informasi akuntansi yaitu:
a.
Sebagai alat menetapkan tanggung jawab kegiatan
untuk memulai, mencatat atau menyelesaikan transaksi.
b.
Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pencatatan.
c.
Mengirim data dari satu pihak ke pihak lainnya.
d.
Merekam transaksi atau meminta dilakukannya
kegiatan.
2. Formulir
dapat meningkatkan efisiensi system informasi akuntansi karena dalam pembuatannya
formulir terdiri dari beberapa lembar (rangkap) sesuai kebutuhan masing-masing
fungsi dan prosedur yang ada diperusahaan yang dalam pelaksanaannya dilakukan
pencatatan satu kali (berkarbon) sehingga hemat waktu dan tenaga.
3. Prinsip-prinsip
dalam perancangan formulir untuk mencapai efisiensi yang tinggi yaitu
a.
Kurangi jumlah dokumen asli seminimalmungkin
b.
Sedapat mungkin gunakan lembar duplikat
c.
Hindari duplikasi
d.
Desain yang sederhana dan ringkas
e.
Desain yang memudahkan pencatatan
f.
Desain mengandung unsure internal check
g.
Dapat dimanfaatkan untuk laporan statistic
h.
Desain memudahkan proses audit eksternal
4. Audit
Trail yaitu jejak audit secara mundur mulai dari laporan (keuangan maupun
manajemen) hingga ke dokumen-dokumen.
5. Alasan
kebutuhan formulir dalam perusahaan yaitu
a.
Ada suatu kejadian atau transaksi yang perlu
dicatat.
b.
Jika ada data yang harus dicatat berlangkali
oleh beberapa pihak, sehingga mengurangi waktu pencatatan.
c.
Jika berbagai informasi yang saling berhubungan
perlu digabungkan dalam tempat yang sama, sehingga pengecheckan kelengkapan
data dapat dilakukan dengan mudah.
d.
Jika perlu penetapan tanggung jawab, pada
formulir diberikan form tanda tangan sebagai bahan penelusuran pihak-pihak yang
bertanggung jawab.
6. Prinsip-prinsip
dasar dalam pembuatan formulir yaitu:
a.
Perlu diberi nama perusahaan
b.
Judul formulir harus jelas
c.
Diberi nomor petunjuk
d.
Diberi ruang untuk tanggal
e.
Kalau diisi secara manual harus diberi garis
pedoman penulisan
f.
Kalau formulir cukup lebar, untuk mengurangi
kesalahan setiap baris penulisan harus diberi nomor urut.
g.
Ruang data disusun secara teratur, sistematis
dan logis
h.
Bagian penting diberi warna khusus
i.
Setiap lembar diberi nomor seri
j.
Sedapat mungkin gunakan tehnik tick mark, agar
dapat mempercepat waktu penulisan.
7. Factor-faktor
yang mempengaruhi desain formulir yaitu:
a.
Jumlah pihak yang membutuhkan formulir
b.
Jenis formulir lain yang memiliki muatan sama
c.
Keteraturan data yang akan dimuat
d.
Cara pengerjaan dokumen
Halaman-348
1.
Fungsi manajemen pemasaran dalam suatu
organisasi perusahaan yang dipimpin oleh seorang direktur pemasaran memiliki
tanggung jawab atas efisiensi dan efektifitas perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pemasaran dengan kegiatannya sebagai fungsi dari perumusan
kebijakan penetapan harga yang mencakup tidak hanya harga dasar, melainkan juga
diskon, syarat-syarat kredit serta kebijakan jaminan dan garansi, berperan
serta dalam berbagai kebijakan signifikan yang terkait dengan bidang-bidang
spesifik, berkoordinasi dan memalukan evaluasi kinerja jajaran karyawan yang berada
di bawah tanggung jawabnya, termasuk memberikan motivasi kepada mereka agar
roda kegiatan pemasaran berjalan lancer dan terus berkembang.
2. Informasi
yang diperlukan seorang direktur pemasaran dalam pelaksanaan tugas yaitu:
a.
Informasi lingkungan, mengenai perkembangan
ekonomi, rencana-rencana strategis pesaing, ataupun perilaku pelanggan.
b.
Informasi yang bersifat internal, mengenai
posisi persediaan, kemampuan produksi, ataupun hasil-hasil survey pemasaran
yang dilakukan perusahaan.
c.
Informasi mengenai biaya produksi, biaya kredit,
dan kebijakan jaminan.
d.
Infromasi mengenai prestasi semua pejabat dan
karyawan yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Pejabat-pejabat
yang berada di bawah garis kewenangan direktur pemasaran serta tugas dan tanggung
jawab masing-masing yaitu:
a.
Kapala divisi penjualan bertanggung jawab atas
semua kegiatan penjualan yang dilaksanakan perusahaan. Dan bertugas melakukan
kegiatan penjualan secara efisien dan efektif dengan melakukan koordinasi
dengan bagian perencanaan penjualan dan melakukan pengendalian terhadap
aktivitas para jajaran bagian penjualan.
b.
Kepala divisi iklan dan promosi bertanggung
jawab atas perencanaa, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan promosi. Dengan
tugas sebagai menyusun perencanaan strategi periklanan serta kegiatan promosi
lainnya, mengkoordinasikan berbagai kegiatan tersebut dan mengevaluasi
efektifitasnya, mengalokasikan anggaran promosi.
c.
Kepala divisi perencaan produk bertanggung jawab
atas perencanaan karakteristik produk. Dengan tugas membuat desain produk dan mengkaji
ulang produk tersebut.
d.
Kepala divisi layanan pelanggan bertanggung
jawab atas perumusan kebijakan dan keputusan mengenai layanan kepada pelanggan.
Dengan tugasnya sebagai menerima dan menindaklanjuti keluhan-keluhan pelanggan
dan mengkaji ulang kelayakan fasilitas pengecer.
e.
Kepala divisi penelitian pemasaran bertanggung
jawab atas perencanaan pengumpulan serta analisis data jajaran staff staf
penelitian pemasaran. Yang bertugas melakukan studi khusus mengenai pelanggan
dan berbagai masalah dan kepentingan bidang pemasaran.
4. Informasi
yang diperlukan oleh para pejabat tersebut yaitu
a.
Kepala divisi penjualan memerlukan informasi
mengenai prakiraan penjualan, analisa penjualan, analisis kemampuan meraih
laba, analisis aktivitas petugas penjual dan informasi untuk petugas penjual.
b.
Kepala divisi iklan dan promosi memerlukan
informasi analisis penjualan dan kemampuan laba, analisis perilaku pelanggan,
analisis biaya iklan dan promosi.
c.
Kepala divisi perencanaan memerlukan informasi
analisis penjualan dan kemampuan laba, biaya produk yang sudah dan akan
diluncurkan, analisis perilaku pelanggan, proyeksi biaya dan pendapatan.
d.
Kepala divisi layanan pelanggan memerlukan
informasi frekuensi keluhan, pertanyaan dan permintaasn serta biaya kegiatan
layanan pelanggan.
e.
Kepala divisi penelitian pemasaran memerlukan
informasi data mengenai perilaku pelanggan dan masalah-masalah yang ada di
lapangan.
5. Fungsi-fungsi
dokumen pesanan pembelian digunakan oleh pelanggan untuk memesan barang dari
perusahaan. Fungsi faktur yaitu untuk
menagih harga barang yang dibeli.
6. Data
yang termuat dalam dokumen faktur dan pesanan pembelian yaitu:
a.
Nomor dan tanggal pesanan pelanggan
b.
Nomor kode pelanggan
c.
Alamat pelanggan
d.
Kode petugas penjual yang melaksanakan penjualan
e.
Nama perusahaan pengangkut
f.
Tanggal pengiriman barang
g.
Kode produk yang dijual
h.
Kuantitas dan harga barang
7. File-file
yang diperlukan dalam suatu prosedur penjualan yaitu file persediaan hasil
selesai, file piutang dan kinerja pelanggan dan file ikhtisar penjualan.
8. Informasi
yang perlu dimuat dalam laporan analisis penjualan yaitu pesanan yang diterima,
pesanan yang belum dipenuhi, pesanan yang dibatalkan, kerugian karena hilangnya
peluang penjualan.
9. Beberapa
kemungkinan acuan yang diperlukan dalam menyusun analisis laporan penjualan yaitu:
a.
Jenis produk yang dijual: warna, ukuran,
kualitas
b.
Wilayah penjualan: Negara, propinsi, kabupaten
c.
Saluran distribusi: pedagang besar, pengecer,
pialang, agen
d.
Medote penjualan: kirim langsung, kunjungan,
diantar
e.
Pelanggan: domestic, luar negeri, industry,
konsumen akhir, swasta, pemerintah
f.
Jumlah pesanan: pembelian rata-rata setiap
pesanan
g.
Syarat penjualan: tunai, cash on delivery,
cicilan
h.
Organisasi: cabang, departemen
i.
Petugas penjual: perorangan, kelompok
10. Manfaat-manfaat
yang dapat dipetik dari laporan analisis laba yaitu untuk mengetahui selisih
antara pendapatan dan biaya variable, sebagai bahan untuk mengalokasikan
usaha-usaha penjualan ke masing-masing produk dan pelanggan.
11. Analisis
biaya yang dapat disusun dari daur pendaptan pada system informasi akuntansi
perusahaan yaitu:
a.
analisis biaya produksi terdiri dari analisis
biaya produksi (biaya tetap dan biaya variable), biaya penjualan dan pemasaran
(biaya variable dan biaya tetap). Bermanfat untuk memperoleh informasi mengenai
marjin yang diperoleh pada tingkat harga tertentu dan digunakan untuk menusun
prakiraan batas-batas besaran potongan harga yang ditawarkan.
b.
Laporan biaya menurut pusat pertanggung jawaban
bermanfaat untuk mengendalikan alokasi dana yang dianggarkan kepada
kegiatan-kegiatan yang paling menguntungkan.
c.
Laporan biaya proyek bermanfaat untuk
membandingkan dan menganalisis estimasi biaya dan realisasi biaya.
d.
Proyeksi pendapatan dan biaya bermanfaat sebagai
dasar kebijaksanaan pengenalan produk baru.
12. Bentuk
informasi lain yang dapat dihasilkan dari daur pendapatan pada suatu system
informasi akuntansi perusahaan yaitu diperoleh dari departemen pemasaran:
a.
Laporan kunjungan petugas penjual yang disusun
oleh masing-masing petugas penjual setiap kali mereka melakukan kunjungan ke
pelanggan dan calon pelanggan.
b.
Laporan hasil studi penelitian pemasaran yang
disusun oleh divisi penelitian pemasaran yang memuat hasil studi penelitian
konsumen.
c.
Perkiraan penjualan yang digunakan sebagai dasar
perencanaan seluruh aktifitas perusahaan dan juga bermanfaat sebagai acuan bagi
pengendalian manajemen terhadap jajaran penjualan.
d.
Laporan dari departemen lain yang penyajian dan
penggunaannya bersifat incidental.
e.
Informasi eksternal yang berasal dari berbagai
pihak atau lingkungan di luar perusahaan.
13. Ayat-ayat jurnal yang diperlukan dalam pencatatan
daur pendapatan, yaitu:
Jurnal untuk
mengakui terjadinya penjualan
Piutang xxx
Penjualan
xxx
Perusahaan
yang menggunakan system persediaan perpetual ayat jurnal diatas disertai dengan
ayat jurnal: Harga pokok penjualan xxx
Persediaan
hasil selesai xxx
Jurnal
untuk dikembalikannya barang yang sudah terjual dan potongan penjualan:
Retur
dan potongan penjualan xxx
Piutang xxx
14. Tiga
bentuk master file pada daur penjualan dan muatan dari masing-masing tersebut
yaitu:
a.
Master file piutang dengan muatan data: nomor
kode pelanggan, nama dan alamat pelanggan, pringkat kemampuan kredit pelangan,
pagu kredit yang diberikan kepada pelanggan, saldo piutang pada akhir bulan
lalu, transaksi yang terjadi sejak akhir bulan lalu (kode jenis transaksi,
nomor dokumen, tanggal dan jumlah atau nilai transaksi), saldo berjalan.
b.
Master file persediaan hasil selesai, muatannya:
nomor kode persediaan, uraian jenis
barang, kode lokasi barang, harga pokok standar per unit barang, harga jual
menurut daftar, tingkat persediaan minimum, ukuran lot produksi, kuantitas yang
ada di gudang, kuantitas yang sedang dalam proses, estimasi tanggak
penyelesaian proses, penjualan, perintah produksi yang diselesaikan dan pesanan
pelanggan yang masih terbuka.
c.
Master file ikhtisar penjualan, muatannya: nomor
kode pelanggan, nomor kode barang persediaan, nomor kode wilayah penjualan,
nomor kode tenaga penjual, total penjualan minggu ini, unit realisasi, total
penjualan minggu ini, unit, tahun lalu, Total penjualan minggu ini, unit,
anggaran, Total penjualan minggu ini, rupiah, realisasi, Total penjualan minggu
ini, rupiah, tahun lalu, Total penjualan minggu ini, rupiah, anggaran, Total
akumulasi tahunan sampai dengan hari ini, unit realisasi, tahun lalu, anggaran,
Total akumulasi tahunan sampai dengan hari ini, rupiah, realisasi, tahun lalu
dan anggaran.
15. Jika
dipadankan dengan buku besar, record akan dapat dipadankan dengan suatu baris
transaksi pada suatu voucher journal.
16. Input
dan output dari master file piutang yaitu:
Input à transaksi penjualan,
transaksi penerimaan kas hasil penjualan, penghapusan piutang serta retur dan
potongan penjualan.
Output à surat pernyataan
piutang yang dikirimkan ke pelanggan secara periodik, tanggapan terhadap
permintaan persetujuan kredit bagi masing-masing pelanggan, dan berbagai
laporan misalnya laporan usia piutang, daftar debitur nakal, daftar alamat
debitur, daftar klasifikasi debitur dan lain-lainnya.
Input dan output
dari master file persediaan hasil selesai yaitu:
Input à transaksi penjualan,
perintah produksi yang dikeluarkan, perintah produksi yang diselesaikan,
koreksi-koreksi lainnya seperti; susut, pencurian, barang rusak dan
lain-lainnya.
Output à laporan status persediaan,
laporan kekosongan barang dan persediaan di bawah minimum, analisis tingkat
perputaran persediaan.
17. Bagaimana
seharusnya struktur ikhtisar penjualan yang dihasilkan dari suatu master file penjualan?
Bisa menampilkan sebagian atau seluruh data yang termuat dalam file berikut
presentase perubahan penjualan periode berjalan terhadap periode yang lalu,
serta presentase selisih (variance) realisasi penjualan terhadap anggaran yang
dihasilkan dari perhitungan program penyusun laporan.
Manfaat yang
diharapkan agar dapat diperoleh seorang eksekutif penjualan dan pemasaran dari
file struktur ikhtisar penjualan yang baik yaitu guna menganalisis penjualan
menurut pelanggan, produk, kelompok produk
ataupun wilayah penjualan.
18. Peranan
dokumen-dokumen dalam suatu prosedur penjualan berbasis manual yaitu:
a.
Peranan pelanggan (Customer purchases order)
yaitu dokumen yang diterima dari pelanggan yang mencantumkan jenis, jumlah,
kualitas, serta harga barang yang dipesan.
b.
Order pengiriman (shipping order) yaitu dokumen yang
berfungsi sebagai perintah kepada bagian gudang dan bagian pengiriman untuk
memenuhi pesanan pelanggan.
c.
Slip pembungkus (packing slip) yaitu lembar
order penjualan yang dikirimkan kepada pelanggan bersama-sama dengan barang dan
berfungsi sebagai surat pengantar barang.
d.
Faktur (invoice) yaitu alat untuk menagih
pelanggan atas pesanan yang diminta sebesar harga barang ditambah biaya-biaya
dan pajak yang dibebankan.
e.
Surat pernyataan piutang (statement of customer
account) yaitu surat yang memuat rincian transaksi dalam periode terakhir dan
menyatakan jumlah total piutang perusahaan kepada pelanggan atau debitur yang
bersangkutan.
19. Beberapa
bentuk variasi pembuatan order penjualan dan faktur yaitu:
a.
Secara terpisah yang dapat dibagi lagi menjadi
dua tehnik yaitu satu pesanan satu order penjualan dan satu jenis barang satu
order penjualan.
b.
Sekaligus (prebilling procedure) yang dapat
dibagi menjadi dua tehnik yaitu pembuatan faktur secara lengkap dan pembuatan
faktur secara tidak lengkap.
20. Fungsi
cash register dalam prosedur penjualan tunai yaitu mengakumulasikan nilai
penjualan dan mengeluarkan tanda bukti pembayaran untuk diserahkan kepada
pelanggan.
Halaman-349-350
Kasus 1
·
Pencurian barang yang dilakukan oleh petugas
bagian pengiriman barang, berkilah bahwa kekurangan barang karena terjadi
kesalahan pencatatan persediaan.
Dalam system
pengendalian intern terdapat unsure-unsur pokok yaitu struktur organisasi yang
jelas, system wewenang dan prosedur pencatatan, pelaksanaan kerja yang sehat
dan karyawan yang berkualitas. Dalam aktifitas pengiriman barang dagangan ke konsumen akan
melibatkan beberapa fungsi yang saling terkait, yaitu fungsi order penjualan, Fungsi kredit, Fungsi Gudang, Fungsi
pengiriman, Fungsi penagihan
dan fungsi akuntansi. Semua fungsi yang terkait melaksanakan prosedur yang
sudah menjadi wewenang dan tugasnya. Diawalai dari bagian order penjualan yang
membaut SOP rangkap 6, lalu disampaikan ke bagian gudang 2 rangkap (melakukan
pencatatan dibuku persediaan/gudang yang dicek secara berkala0, ke bagian
pengiriman 1 rangkap (disini bagian pengiriman membandingkan Sop yang dari
bagian order penjualan dan bagian gudang sekaligus chek kesesuaian barang
sebelum dikirim ke konsumen) dan bagian piutang 1 rangkap. Menyikapi kasus yang
terjadi di bagian pengiriman, perusahaan tidak serta merta hanya melihat dan
mempertimbangkan 2 fungsi tersebut diatas yaitu bagian pengiriman dan bagian
gudang, namun juga fungsi-fungsi lain serta dokumen bukti transaksi sebagai
pendukung penguat. Disini fungsi manajer sangat penting sebagai seorang yang
memiliki wewenang dan otoritas tertinggi disetiap fungsi. Diakhir pecan
sebaiknya dilakukan evaluasi dari setiap fungsi untuk meminimalisir kesalahan
yang menjamur. Dan sebagai bahan pertimbangan perbaikan proses pelaksanaan
system dan prosedur perusahaan.
·
Pencatatan jumlah penjualan suatu pelanggan kea
kun pelanggan lain karena kesalahan dalam pemasukan nomor pelanggan ke system.
Kesalahan ini dapat diminimalisir dengan adanya pengendalian dari prosedur EDP,
sebelum malakukan pe record an data sebaiknya ada opsi yang memberikan
konfirmasi apa transaksi yang di input sudah sesuai. Dan juga biar tidak
terjadi kesalahan yang berkelanjutan dikemudian hari, dilakukanlah
control/pengawasan serta pelaporan harian oleh atasan dari EDP tersebut.
·
Penjualan kredit diberikan kepada pelanggan yang
telah sering menunggak. Dalam kasus ini peran dan fungsi bagian kredit
sangatlah penting dan berpengaruh sebagai pihak/fungsi yang bertanggung jawab serta
sebagai pengendali terhadap analisis kelayakan kredit konsumen. Prosedur
pemberian kredit kepada konsumen sebaiknya dengan syarat dokumen-dokumen
penting dan resmi lengkap seperti BPKB sebagai jaminan kredit atau lainnya,
serta diadakannya survey terhadap konsumen, melakukan analisis laporan keuangan
dan surat perjanjian kesanggupan membayar kredit. Dan pemberian kredit kepada konsumen
tidak boleh melebihi limit yang telah ditetapkan oleh perusahaan kepada
konsumen.
·
Persetujuan memo kredit untuk retur penjualan
sementara barang tidak pernah diretur. Disinilah fungsi bagian penanganan
pelanggan sangat berperan dan berpengaruh. Jika terjadi masalah seperti kasus
itu, maka yang harus dilakukan dalam pengendalian intern adalah melakukan cek
data antara fungsi gudang, penerimaan retur dan fungsi penanganan pelanggan
terhadap data-data, dokumen bukti dan catatan di masing jurnal, barulah akan
menemukan fungsi mana yang melakukan kecurangan. Kita tetap berpedoman bahwa
mencegah lebih baik dari pada mengatasi, untuk itu dalam suatu system
diperusahaan masing-masing unit system harus jelas tugas dan wewenang, struktur
dan pertanggung jawaban, dan otoritasnya harus ada serta dilakukanlah
evaluasi/cek secara berkala.
·
Penghapusan saldo piutang seorang pelanggan yang
dianggap tidak mampu membayar dengan tujuan untuk menggelapkan hasil
pembayarannya. Dalam kasus ini perusahaan ada pengawas bagian kredit dengan
tugas mengawasi pelanggan melalui inormasi informasi yang diperlukan misalnya
informasi slip gaji, informasi kondisi pelanggan yang didapat dari surveyor
pelanggan. Yang bekerja secara terintregasi sehingga bagian piutang minim akan
adanya kecurangan. Serta ketika melakukan kredit, pelanggan hendaknya membuat
surat kesanggupan membayar hutang. Berguna sebagai pengendali jatuh tempo
pembayaran dan adanya deskcall untuk menginngatkan pelanggan.
·
Perncurian dana oleh kasir yang menguangkan
cek-cek yang diterimanya dan tidak pernah dicatat. Dalam kasus ini perusahaan
hanya memperkenankan cek atas nama bukan cek atas tunjuk untuk
pembayaran/bertransaksi, bank-bank umum pasti juga memiliki alat pembayaran cek
atas nama. Jadi pelanggan pun juga tidak akan keberatan jika diminta untuk
menggunakan cek atas nama. Dalam pelaksanaannya kasir tidak berperan sendiri,
kasir terlibat dan berkenaan langsung dengan persediaan barang yang ada, dan
jumlah penerimaan uang masuk atas penjualan barang dagangan. Dari sini bagian
audit internal dapat melakukan control/pengawasan secara berkala atau mendadak
biar tahu aslinya kepada fungsi terkait, yaitu fungsi kasir, fungsi akunansi,
fungsi bendahara dan fungsi persediaan. Dengan adanya control ketiga fungsi
tersebut akan meminimalisir kecurangan. Dan masing-masing fungsi harus memiliki
arsip yang jelas dan urut untuk memudahkan dalam pengecekan/audit.
Kasus 2
a. Prosedur
penjualan usaha mebel Teguh Edi Paryono di bilangan Klender Jakarta Timur,
barang siap dikirim:
BAGIAN
PENGIRIMAN BARANG BAGIAN
PENAGIHAN BAGIAN
AKUNTANSI
_ _ _
Keterngan:
SPB : Surat Pengiriman
barang
FPN : Faktur Penjualan
b. Kelamahan
pengendalian intern dari prosedur di atas yaitu:
1.
Di bagian pengiriman SPB tidak memiliki arsip
dan juga catatan pengiriman.
2.
Di bagian penagihan pengiriman FPN tidak jelas
waktunya, dan pengiriman FPN terpisah dengan pengiriman SPB beserta barang ini
akan mengakibatkan pemborosan pada biaya pengiriman dokumen.
c. Menunjukkan
terapi untuk menanggulangi kelemahan di atas dengan melakukan modifikasi yang
diperlukan terhadap prosedur.
1.
Di bagian pengiriman SPB tidak memiliki arsip
dan juga catatan pengiriman ini bisa ditanggulangi dengan bagian Pengiriman
Barang membuat SPB rangkap 4.
2.
Di bagian penagihan pengiriman FPN tidak jelas
waktunya, dan pengiriman FPN terpisah dengan pengiriman SPB beserta barang ini
akan mengakibatkan pemborosan pada biaya pengiriman dokumen, hal ini bisa
ditanggulangi dengan mengirimkan pembuatan FPN lengkap dengan informasi
formulir yang termuat terlebih dahulu di bagian penagihan lalu disampaikan ke
bagian Pengiriman barang kemudian dikirim ke bagian pengiriman barang untuk
selanjutnya dikirim ke pelanggan sebagai pemberitahuan hutang pelanggan bersama
dengan penyerahan barang.
Kasus 3
Rekomendasi pembenahan untuk
pengendalian system informasi akuntansi berbasis computer PT Radaradarunyam:
Rekomendasi berdasar
karakteristik terhadap sistem yang dimiliki PT Radaradarunyam, yaitu:
·
Setiap aplikasi, yaitu input data pengiriman
barang, penagihan dan piutang, diserahkan kepada seorang operator tetap yang
bertanggung jawab untuk membuat program, melakukan perubahan atas program,
menjalankan program, dan mencocokkan catatan atas computer.
Rekomendasi,
dalam point ini sebaiknya bagian penginput data-pencocokan catatan atas
computer dengan yang membuat program tersebut adalah orang terpisah, untuk
meminimalisir kecurangan yang akan timbul, karena jika pembuat program dan
penginput data itu sama maka tidak aka ada bagian yang memeriksa kebenaran
datanya, apalagi dalam satu perusahaan itu yang paham tentang pembuatan program
Cuma 1 akan lebih banyak kemungkinan melakukan kecurangan. Dan dalam pengendalian
system informasi akuntansi yang berbasis computer pengendalian bukan pada
mekanisme saling uji tetapi lebih banyak dipegang oleh pengendalian umum dan
pengendalian aplikasi.
·
Tanggung jawab atas pengelolaan dan pengendalian
terhadap tape file dan dokumentasi system diserahkan secara bergilir bulanan
dan acak ke para operator computer
Rekomendasi,
untuk pergantian gilir dan acak secara bulanan memang baik, tapi jika operator
computer berganti-ganti nilai pertangung jawaban dan otoritas tertinggi pada bagian
tersebut akan berkurang. Selain itu jika pengelolaan terpisah maka pengarsipan
pun juga akan terpisah, sehingga ketika ada audit maka penanggung jawab tunggal
juga akan kesulitan untuk mencari pembenarannya. Sebaiknya menggunakan 2 orang
saja. Satu sebagai pengendali dan satu lagi sebagai pengelola yang kedua-duanya
bertanggung jawab kepada atasan.
·
Masing-masing programmer dan operator computer
mengakses ruang computer dengan menggunakan kartu magnetic yang membuat kode
digital pribadi masing-masing. Analis system dan kepala operator tidak memiliki
wewenang untuk mengakses ruang computer.
Rekomendasi, disini
yang perlu digaris bawahi adalah analis system dan kepala operator tidak
memiiki wewenang untuk mengakses ruang computer, hal ini bisa menimbulkan
kecurangan dengan memanipulasi system dan data untuk keuntungan pribadi, justru
sebaiknya analis system dan kepala operator merupakan pihak yang paling
bertanggung jawab dan memiliki wewenang atas aktifitas di ruang computer.
·
Dokumentasi system terdiri dari unsure:
Program listing
Error listing
Record layout
Untuk
meningkatkan efisiensi, tidak digunakan batch total dan processing control.
Rekomendasi,
sebaiknya tetap menggunakan batch total untuk pengecekan saat terjadi pembayaran
pelanggan, dan processing control untuk memastikan data pelanggan, nomor
pelanggan dan inforasi lain yang diperlukan tepat, benar dan sesuai dengan
transaksi yang terjadi.
·
Perusahaan mengirimkan produk yang dihasilkannya
secara langsung dari dua gudang. Atas setiap pengiriman barang, kepala gudang
mengirimkan Surat Pengiriman Barang ke bagian akuntansi.
Rekomendasi, sebaiknya
bagian gudang dan bagian pengiriman merupakan bagian yang saling terpisah
karena mengingat perushaan ini sudah berkembang pesat, sehingga konsentrasi
pekerjaan akan lebih maksimal. Dan bagian gudang hanya melakukan wewenang
sebagai penyedia stok barang dan mengeluarkan barang saja, dan bertanggung atas
segala aktifitas perusahaan di bagian gudang. Dan perlu ditambahkan adanya
bagian pengiriman barang. Dan masing-msing bagian memiliki arsip SPB form asli
untuk bagian akuntansi, form kedua untuk bagian pengiriman dan form ketiga
untuk bagian gudang. Dan dalam aktifitasnya SPB diberikan kepada bagian
pengiriman bersamaan dengan barang.
·
Di bagian akuntansi terdapat petugas penagihan
yang mencatat harga barang yang dijual dan memberi nomor urut pada Surat
pengiriman barang.
Rekomendasi, kalau
petugas penagihan hanya memiliki tugas dan fungsi hanya tersebut di atas
sebaiknya itu dilakukan oleh bagian pengiriman saja untuk efisiensi, dan untuk
mencatat harga jual pada faktur sebaiknya dilakukan oleh bagian akuntansi,
karena memang tugasnya adalah melakukan pencatatan dan membuat faktur yang di
dalam form nya terdapat jumlah harga jual. Dengan begitu akan membuat
perusahaan akan lebih efisien di biaya gaji karyawan.
·
Petugas penagih juga menghitung jumlah barang
yang dikirim dan total nilai penjualannya dalam suatu pita mesin hitung.
Kumpulan surat pengiriman barang dan pita mesin hitung tersebut diteruskan ke
Bagian Pengelolaan Data untuk diproses lebih lanjut.
Rekomendasi, untuk
validasi jumlah barang sebaiknya berada di bagian pengiriman sebagai petugas
kirim, dan meminimalisir kesalahan barang sebelum sampai ketangan konsumen,
sehingga hal ini juga berfungsi sebagai pengendali yaitu meminimalisir adanya
complain dari pelanggan.
·
Output computer dari hasil pengolahan itu
adalah:
v
Faktur penjualan rangkap tiga yang selanjutnya
diteruskan ke petugas penagihan.
v
Laporan penjualan harian yang menyajikan jumlah
unit barang yang terjual dan total nilai penjualannya yang dicek terlebih
dahulu oleh operator computer dengan angka pada pita mesin hitung.
Rekomendasi, Faktur
penjualan rangkap 3 selain untuk arsip bagian penagihan dan bagian akuntansi juga
diberikan kepada pelanggan sebagai alat komunikasi penagihan terstruktur.
Output laporan
harian yang dicrosscek dengan angka pada pita mesin hitung sudah baik, dan
laporan yang ada sebaiknya bukan hanya laporan harian tapi juga ada laporan
secara periodic yaitu bulanan, triwulan, 6 bulanan dan tahunan. Sebagai bahan
evaluasi dan melihat hasil dari aktifitas perusahaan serta untuk perancaan
perusahaan dalam beberapa periode mendatang.
·
Petugas penagih mengirimkan dua lembar faktur
tersebut ke pelanggan dan menyimpan lembar keitga dalam suatu file “faktur yang
belum diterima pembayarannya” yang berfungsi sebagai buku piutang.
Rekomendasi,
sebaiknya faktur yang diberikan ke pelanggan cukup satu lembar saja dan bagian
akuntansi atau piutang juga menyimpan arsip tersebut sebagai bukti otentik
adanya transaksi keuangan/transaksi piutang. Supaya pengendalian intern juga
tetap berjalan.