Kunjungi Iklan

Monday, December 23, 2013

Sistem Informasi Pembelian (Daur Pembelian) dan Penggajian

BINTI LAILATUR ROHMATIN                                                                               SIA_T.3
12130310084
AKUNTANSI/B1/SMT 3

BAB-16 / HALAMAN 379
1.       Fungsi pembelian yang pada umumnya diselenggarakan dalam suatu perusahaan yaitu:
-          Fungsi gudang yang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisipersediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yangtelah diterima oleh fungsi penerimaan.
-          Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
-          Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kualitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
-          Fungsi akuntansi Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang dan fungsi pencatat persediaan. Fungsi pencatat utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang. Sedangkan fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
2.       Perbedaan fungsi pembelian dan fungsi logistic yaitu fungsi pembelian berada di bawah fungsi logistic. Fungsi logistic adalah fungsi perencanaan dan pengendalian aliran fisik barang yang mengalir ke segenap bagian organisasi.
3.       Tanggung jawab yang tercakup dalam fungsi pembelian yaitu;
a.       Menentukan kuantitas barang yang akan dibeli secara tepat
b.      Menentukan waktu penerimaan barang yang tepat
c.       Menentukan rekaan pemasok barang yang tepat
4.       Hubungan antara fungsi pembelian dan manajemen pengendalian persediaan adalah suatu kerjasama untuk menentukan kuantitas pembelian dan penerimaan barang digudang secara tepat.
5.       Inti dari mekanisme manajemen pengendalian persediaan yaitu untuk menentukan kuantitas pembelian dan titik pemesanan kembali yang dilakukan sedemikian rupa sehingga tercapai keseimbangan yang optimal.
6.       Tujuan yang ingin dicapai oleh proses pembelian adalah;
a.       Menyediakan sumber daya yang diperlukan organisasi perusahaan dengan cara efektif dan efisien.
b.      Melaksanakan pembelian dari rekanan andal.
c.       Membeli barang dengan kualitas yang baik sesuai dengan yang diinginkan.
d.      Memperoleh barang dengan harga yang pantas.
e.      Hanya membeli barang yang disetujui (authorized) dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
f.        Mengelola barang secara sehat sehingga selalu tersedia manakala dibutuhkan perusahaan.
g.       Hanya menerima barang yang sudah dipesan, dan harus menerima semua barang yang dipesan.
h.      Menerapkan pengendalian barang yang disimpan dan diterima secara sehat untuk menghindari berbagai kemungkinan yang merugikan.
7.       Jelaskan tentang berbagai kebijakan dan keputusan yang harus diambil oleh para eksekutif pembelian? Yaitu menentukan rekanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan barang persediaan dengan mempertimbangkan biaya pengelolaan persediaan, biaya pemesanan barang dan mempertimbangkan barang yang sering digunakan atau tidak.
Informasi apa saja yang mereka perlukan untuk merumuskan kebijakan dan mengambil keputusan-keputusan tersebut? Informasi mengenai harga dan tampilan pada umumnya bisa diperoleh dari brosur atau surat penawaran, informasi mengenai citra dan kualitas barang, infromasi mengenai keadaan rekanan yang diperoleh berdasar kinerja rekanan di masa lalu dalam memenuhi target perusahaan.
8.       Berikan mekanisme pencatatan transaksi pembelian dalam metode perpetual dan metode periodic!
Pencatatan jurnal pembelian yang menggunakan system perpetual yaitu:
Persediaan bahan baku                                           Rp XXX
Utang dagang                                                                                Rp XXX
Retur dan potongan pembelian disajikan sebagai lawan dari ayat jurnal di atas. Jika perhitungan persediaan ternyata terungkap bahwa kuantitas persediaan sesungguhny lebih rendah  dari pada kuantitas yang dicatat, akun Persediaan Bahan Baku harus dikurangi dan didebetkan kea kun Harga Pokok Penjualan atau suatu akun kerugian khusus.
Pencatan jurnal pembelian yang menggunakan system periodic yaitu:
Pembelian                                                                                         Rp XXX
Utang Dagang                                                                                Rp XXX
Retur dan potongan pembelian dicatat dalam akun lawan khusus yaitu;
Utang Dagang                                                             Rp XXX
Retur & Potongan Pembelian                                                   Rp XXX
Secara periodic dilakukan perhitungan fisik persediaan dan dibuatlah jurnal;
Persediaan (akhir)                                                      Rp XXX
Harga Pokok Penjualan                                           Rp XXX
Pembelian                                                                                         Rp XXX
Persediaan (awal)                                                                         Rp XXX
9.       Master file yang diperlukan dalam pencatatan transaksi pembelian dan berbagai input dan output yang dihasilkan dari semua master file tersebut, yaitu;
Æ  Master file persediaan
Input yang digunakan diantaranya;
§      Penerimaan barang dari rekanan.
§      Pengeluaran bahan baku k eke Bagian Produksi atau Pabrik.
§      Order pembelian, sepanjang master file itu juga memuat catatan pengadaan barang dalam perjalanan.
Output yang dihasilkan yaitu;
ª       Laporan posisi persediaan.
ª       Laporan penyimpangan mengenai unsure-unsur barang yang memiliki aktifitas tertinggi dan terendah.
ª       Dokumen permintaan pembelian (Purchase Requisiting) untuk barang-barang yang bersaldo rendah.
ª       Dokumen pesanan pembelian (Purchase Order) sebagai output hasil samping pada saat file persediaan dimutakhirkan.
Æ  Master file utang dagang
Input data yang digunakan yaitu;
§      Voucher pengeluaran.
§      Memo debet yang merupakan dokumen intern pendukung transaksi retur dan potongan pembelian serta berbagai koreksi dan penyesuaian lainnya.
Output yang dihasilkan master file utang dagang yaitu;
ª       Cek untuk pembayaran faktur dari rekanan.
ª       Ikhtisar kebutuhan dana dalam jangka pendek yang menunjukkan jumlah pembayaran yang harus dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Æ  Master file pembelian yang masih terbuka yaitu pesanan pembelian yang barangnya belum dierima seluruhnya oleh perusahaan.
Input utama master file pembelian yang masih terbuka yaitu;
§      Pesanan-pesanan pembelian yang baru dikirimkan kepada pelanggan.
§      Laporan penerimaan barang yang dipesan.
Output utama yang dihasilkan dari master file pembelian terbuka yaitu;
ª       Jadwal kebutuhan pengeluaran kas jangka pendek.
ª       Daftar pesanan yang penyerahannya telah lewat waktu.
Æ  Master file riwayat rekanan yaitu catatan mengenai rekanan termasuk kinerjanya dalam memenuhi kebutuhan pasokan barang dan jaza ke perusahaan.
Input data yang diperlukan yaitu;
§      Nama dan alamat rekanan
§      Syarat0syarat pengiriman barang yang disepakati dengan rekanan termasuk jenis angkutan yang digunakan.
§      Catatan mengenai hasil-hasil kesepakatan dan realisasinya dengan rekanan.
§      Penawaran harga yang diminta.
§      Pesanan yang diserahkan kepada rekanan bersangkutan.
§      Total nilai pesanan yang diserahkan kepada rekanan dalam tahun berjalan.
§      Pengiriman barang barang yang terlambat diterima.
§      Pengiriman barang yang cepat diterima.
§      Pengiriman barang yang ditolak karena kualitasnya tidak memenuhi syarat.
§      Pengiriman barang yang kuantitasnya tidak sesuai dengan pesanan.
Output yang dihasilkan yaitu;
ª       Referensi dasar untuk memilih dan mengevaluasi kinerja rekanan.
ª       Digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja rekanan.
10.   Dalam prosedur pembelian system manual, jelaskan fungsi dokumen-dokumen dan buku berikut:
a.       Permintaan pembelian (purchase requisition) adalah dokumen yang memberikan informasi bahwa jumlah persediaan di gudang sudah menipis sehingga perlu diisi kembali dengan mengadakan pembelian barang.
b.      Pesanan pembelian (purchase order) adalah dokumen yang digunakan oleh pembeli untuk memesan barang kepada penjual.
c.       Buku (file) pesanan yang masih terbuka (open purchase order) adalah pesanan pembelian yang barangnya belum diterima seluruhnya oleh perusahaan.
d.      Laporan penerimaan barang (receiving report) adalah dokumen yang dibuat oleh pejabat penerima barang yang menyatakan bahwa kuantitas dan kualitas barang yang diterimanya sesuai dengan pesanan.
11.   Dokumen pesanan pembelian yang diterima oleh bagian penerimaan dari bagian pembelian tidak memuat data kuantitas kualitas barang (blind copy) karena digunakan sebagai pengendalian intern yaitu petugas penerima barang melakukan penghitungan dengan serius dan cermat agar benar-benar tepat perhitungan sesuai yang diinginkan perusahaan.
12.   Pada saat barang diserahkan oleh bagian penerimaan ke bagian gudang, petugas gudang bersangkutan harus menandatangani lembar laporan penerimaan barang. Fungsi tandatangan tersebut ditinjau dari sudut pengendalian intern adalah sebagai pengalihan tanggung jawab terhadap barang yang diserah terimakan dan bagian gudang harus meneliti dan yakin bahwa barang yang diterima benar dengan kuantitas dan kualitas sama dengan yang tercantum pada LPB.
13.   Factor independensi organisasi yang harus terselenggara dalam pengendalia intern prosedur pembelian yaitu fungsi operasional atau pelaksanaan dilaksanakan oleh bagian pembelian, fungsi pengolahan yang dilaksanakan oleh bagian penerimaan barang dan bagian gudang, serta fungsi pencatatan yang dilaksanakan oleh bagian utang dan petugas pencatat persediaan.
14.   Pencocokan kuantitas fisik persediaan juga merupakan suatu unsur pengendalian intern prosedur pembelian. Jelaskan! Pencocokan kuantitas fisik persediaan yang terdapat di gudang dengan catatan persediaan, pencatatn ini harus dilakukan secara periodic, dengan kebijakan bahwa barnag-barang yang bernilai tinggi dan paling sering dipergunakan harus lebih sering dicocokkan dibandingkan dengan barang-barang lainnya. Pencocokan itu juga harus dilakukan apabila terdapat indikasi adanya selisih antara fisik persediaan dengan pencatatannya. Pencocokan hendaknya dilakukan oleh petugas bagian akuntansi dengan petugas dari satuan pengawas intern, yang dianggap independen terhadap fungsi gudang maupun fungsi pencatatn persediaan.
15.   Berikan ilustrasi mengenai bentuk-bentuk file yang diperlukan dalam suatu prosedur pembelian berbasis computer.!
Transaction file
B  Transaction File Penerimaan
B  Transaction File Pengeluaran
B  Transaction File lainnya seperti untuk koreksi kesalahan
Dari ketiga transaction file persediaan ini kemudian digunakan untuk memutakhirkan (updating) data pada master file persediaan, setelah proses updating master file persediaan selesai, bagian EDP akan menghasilkan 4 output, yaitu; master file persediaan yang diupdate, laporan status persediaan, transaction file yang memuat uraian barang yang harus dipesan merupakan output berdasar angka-angka reorder point, perhitungan harga pookok barang yang dikeluarkan untuk produksi.
Master file.
Æ  Master file persediaan
Input yang digunakan diantaranya;
§      Penerimaan barang dari rekanan.
§      Pengeluaran bahan baku k eke Bagian Produksi atau Pabrik.
§      Order pembelian, sepanjang master file itu juga memuat catatan pengadaan barang dalam perjalanan.
Output yang dihasilkan yaitu;
ª       Laporan posisi persediaan.
ª       Laporan penyimpangan mengenai unsure-unsur barang yang memiliki aktifitas tertinggi dan terendah.
ª       Dokumen permintaan pembelian (Purchase Requisiting) untuk barang-barang yang bersaldo rendah.
ª       Dokumen pesanan pembelian (Purchase Order) sebagai output hasil samping pada saat file persediaan dimutakhirkan.
Æ  Master file utang dagang
Input data yang digunakan yaitu;
§      Voucher pengeluaran.
§      Memo debet yang merupakan dokumen intern pendukung transaksi retur dan potongan pembelian serta berbagai koreksi dan penyesuaian lainnya.
Output yang dihasilkan master file utang dagang yaitu;
ª       Cek untuk pembayaran faktur dari rekanan.
ª       Ikhtisar kebutuhan dana dalam jangka pendek yang menunjukkan jumlah pembayaran yang harus dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Æ  Master file pembelian yang masih terbuka yaitu pesanan pembelian yang barangnya belum dierima seluruhnya oleh perusahaan.
Input utama master file pembelian yang masih terbuka yaitu;
§      Pesanan-pesanan pembelian yang baru dikirimkan kepada pelanggan.
§      Laporan penerimaan barang yang dipesan.
Output utama yang dihasilkan dari master file pembelian terbuka yaitu;
ª       Jadwal kebutuhan pengeluaran kas jangka pendek.
ª       Daftar pesanan yang penyerahannya telah lewat waktu.
Æ  Master file riwayat rekanan yaitu catatan mengenai rekanan termasuk kinerjanya dalam memenuhi kebutuhan pasokan barang dan jaza ke perusahaan.
Input data yang diperlukan yaitu;
§      Nama dan alamat rekanan
§      Syarat0syarat pengiriman barang yang disepakati dengan rekanan termasuk jenis angkutan yang digunakan.
§      Catatan mengenai hasil-hasil kesepakatan dan realisasinya dengan rekanan.
§      Penawaran harga yang diminta.
§      Pesanan yang diserahkan kepada rekanan bersangkutan.
§      Total nilai pesanan yang diserahkan kepada rekanan dalam tahun berjalan.
§      Pengiriman barang barang yang terlambat diterima.
§      Pengiriman barang yang cepat diterima.
§      Pengiriman barang yang ditolak karena kualitasnya tidak memenuhi syarat.
§      Pengiriman barang yang kuantitasnya tidak sesuai dengan pesanan.
Output yang dihasilkan yaitu;
ª       Referensi dasar untuk memilih dan mengevaluasi kinerja rekanan.
ª       Digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja rekanan.
16.   Electronic Data Interchange adalah pertukaran data elektronik yang dilakukan untuk mencapai system suatu organisasi. Pengertian EDI (Electronic Data Interchange) adalah salah satu metode pertukaran bisnis yang mengacu pada bidang bisnis yang sangat komersial dengan menggunakan standar format yang telah ditentukan serta disepakati bersama oleh sebagian besar organisasi-organisasi yang ada.
Tujuan diberlakukan EDI adalah agar dapat membantu para pelaku bisnis untuk mengolah suatu dokumen dengan pihak lain dengan akurat,cepat serta efisien dalam penyelesaiannya. Apabila proses tersebut dilaksanakan dengan sebaik mungkin, maka akan terjalin komunikasi yang sangat baik antar sesama pelaku kegiatan bisnis baik secara internal maupun eksternal.
Pemanfaatan EDI di Indonesia nampaknya masih belum mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Masih sangat jarang yang memanfaatkan system ini sebagai salah satu komponen teknologi informasi. Komponen dasar pada EDI ialah Hub(pihak yang memberikan perintah), Spoke (pihak yang menerima perintah), Computer (sebagai electronic hardware) dan Electronic software.
Ada beberapa Manfaat EDI langsung berasal dari teknologi yaitu :
ª       Manfaat langsung dari pengurangan kesalahan, pengurangan biaya, dan peningkatan efisiensi operasional. Manfaat lain di hasilkan oleh manfaat langsung.
ª       Manfaat tidak langsung dari peningkatan kemampuan bersaing, hubungan dengan mitra dagang yang lebih baik, dan pelayanan pelanggan yang lebih baik.
Adapun kendala-kendala yang dijumpai di dalam penerapan sistem ini adalah:
§      Kendala teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
§      Terbatasnya pihak Bank yang memakai program EDI ini.
§      Belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai pemakaian sistem EDI ini.
Just in Time System adalah system produksi dimana komponen-komponen produk dibuat atau diperoleh apabila akan diperlukan pada operasi berikutnya.
17.   System informasi yang efektive dan efisien dapat digunakan sebagai pendukung daya saing. Jelaskan dan berikan contoh!
Pada daur pengeluaran, daya saing itu bisa dicapai dengan jalan mengunci rekanan agar tidak beralih kepada perusahaan lain. System informasi strategis bisa membuat kondisi demikian rupa, sehingga jika akan beralih ke perusahaan lain, rekanan harus menanggung biaya yang cukup besar.
18.   Berikan uraian mengenai proses perhitungan fisik persediaan. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses tersebut!
Sebelum perhitungan fisik dilaksanakan, perlu adanya persiapan dengan membentuk tim khusus yang benar-benar menguasai tehnik perhitungan barang. Harus ada Formulir Perhitungan yang telah dikoordinasikan dengan pihak pencatat harga. Selanjutnya pelaksanaan, perhitungan dilakukan oleh dengan menghitung, menimbang, mengukur atau mengestimasi jumlah berbagai kelompok persediaan di berbagai departemen.
Ha-Hal yang perlu diperhatikan dalam proses perhitungan antara lain:
a.       Pemilihan anggota tim yang teridiri dari petugas bukan pengelola persediaan disertai petugas pengelola persediaan.
b.      Penyusunan prosedur perhitungan, ketua tim harus membuat semacam kerangka prosedur yang harus diikuti dalam proses perhitungan. Prosedur itu harus dibuat secara tertuis dan dibagikan kepada para anggota tim dan diinstruksikan agar anggota tim benar-benar memahami dan mengikuti langkah-langkah yang terangkum dalam prosedur.
c.       Petugas penghitung, dalam perhitungan tidak boleh dilakukan oleh petugas pengelola persediaan seluruhnya melainkan harus dilakukan oleh dua pihak di mana salah satu pihak adalah petugas bukan pengelola persediaan. Hal ini diperlukan agar tercipta mekanisme saling uji antara kedua belah pihak.
d.      Barang berkualitas rendah, jika dalam perhitungan itu ditemukan barang-barang yang berkualitas rendah atau rusak, hendaknya barang-barang tersebut dipisahkan dan dilaporkan secara terpisah pula untuk memperoleh keputusan lebih lanjut oleh manajemen.
e.      Pergerakan barang selama proses perhitungan, setiap pergerakan barang baik masuk atau keluar lingkungan perhitungan, dapat diijinkan sepanjang benar-benar diperlukan dan pergerakan itu harus dicatat dalam suatu formulir khusus. Jika perhitungan sudah selesai hasilnya harus di cek ulah suatu tim tersendiri. Pada saat perhitungan jika benar-benar aktifitas perusahaan tidak dapat dihentikan maka harus benar-benar di awasi sehingga kemungkinan terjadinya perhitungan dua kali atau luputnya barang dari perhitungan di dua lokasi dapat dihindarkan.
f.        Penyusunan barang hendaknya ditumpuk dengan rapi sedemikian rupa sehingga memudahkan perhitugan. Barang-barang titipan dan konsinyasi, barang rusak, barang using, serta barang lainnya yang tidak termasuk persediaan diberi tanda dengan jelas.
g.       Pengawas perhitungan, ketua tim perhitungan harus senantiasa mengawasi proses perhitungan dan memperoleh keyakinan bahwa prosedur perhitungan dilaksanakan dengan baik. Inspeksi harus dilakukan terhadap perhitungan pada setiap departemen.
h.      Penggunaan “blind copy”, agar proses perhitungan bisa terjamin kecermatannya, dapat digunakan perhitungan ulang tanpa petunjuk (“blind” second count). Dua hasil perhitungan itu harus dicocokkan oleh petugas ketiga dan perbedaan yang muncul harus diselesaikan dengan melakukan perhitungan ulang segera dilaksanakan.
i.         Formulir perhitungan, formulir perhitungan harus diberi nomor tercetak (prenumbered) terlebih dahulu dan semua nomor harus dipertanggung jawabkan segera setelah formulir-formulir dikumpulkan, sehingga tidak ada formulir yang tercatat pada nilai persediaan final.
j.        Penyelesaian selisih hasil perhitungan dengan catatan, jika perusahaan menggunakan system perpetual dalam pencatatan persediaan, selisih antara hasil perhitungan dengan catatan persediaan harus ditelaah. Ada kemungkinan bahwa perbedaan itu timbul karena persediaan disimoan di dua lokasi dan salah satu lokasi luput dati perhitungan, ada penerimaan atau pengiriman yang tidak dicatat atau ada barang yang tidak diidentifikasi dengan baik.
k.       Pemberian harga, setiap jenis barang dapat diberi harga dan dikalikan dengan kuantitas hasil perhitungan. Nilai persediaan yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan master file persediaan.



KASUS 1
a.       Bagan Alir Prosedur Pembelian yang sudah ada di perusahaan Pak Syarif Bastaman

BAGIAN GUDANG                                          BAGIAN PEMBELIAN                                     BAGIAN UTANG
 


























b.      Kelamahan prosedur di atas
·         Perintah pemesanan pembelian yang dilakukan bagian gudang kepada bagian pembelian tidak menggunakan dokumen.
·         Bagian pembelian hanya membuat surat order pembelian 2 rangkap yang diberikan ke rekanan dan untuk arsip, bagian utang tidak mendapat SOP sebagai bahan pencatatan.
·         Dari prosedur tersebut, asal muasal faktur tidak jelas dari mana, seharusnya faktur di buat di bagian utang.
·         Saat penerimaan barang kepala gudang hanya mengecek barang menggunakan Packing slip dan faktur.
·         Arsip yang digunakan antar satu dengan yang tidak sesuai, tidak sama.
·         Tidak adanya kesinambungan dokumen.
c.       Perbaikan prosedur dan dokumen rangkap yang dihasilkan oleh pihak intern atau ekstern
·         Pemesanan pembelian yang dilakukan oleh bagian gudang sebaiknya menggunakan SOP rangkap 4, arsip asli diberikan ke rekanan, dokumen 2 ke bagian pembelian, dokumen 3 untuk bagian akuntansi, dan lembar 4 di arsip di gudang.
·         Bagian pembelian, menerima pemasanan pembelian dari bagian gudang dengan bukti dokumen SOP lembar 2, dari situ di buatkan faktur rangkap 3, asli diberikan ke rekanan, lembar 2 ke bagian akuntansi dan lembar 3 untuk di arsip.
·         Bagian akuntansi membandingkan Faktur dan SOP, jika terjadi selisih maka harus dilakukan croschek data berdasar bukti otentik.lalu bagian akuntansi mencatat ke dalam jurnal. Dan mengarsipkannya berdasar nomor.
·         Saat penrimaan barang dilakukan pencocokan antara SOP dengan Packing Slip yang melekat di barang, lalu di arsipkan berdasar nomor, dan dilakukan pencatatan di dalam kartu persediaan.
·         Dalam suatu system departemen 1 dengan lainnya saling terkait untuk itu, peyusunan arsip pun harus sama, misalnya jika menggunakan nomor berarti harus nomor hal ini dilakukan untuk memudahkan pelacakan bukti otentik atas masalah.
d.      Hubungan antara satu dokumen dengan dokumen lainnya. Hubungan antar departemen dalam perusahaan termasuk pemberhentian akhir setiap dokumen.
Hubungan yang terjadi antar dokumen tidak lepas dengan keterkaitan antar dokumen tersebut dan setiap dokumen yang diarsip di masing masing bagian harus memiliki kesinambungan yang runtutan dan asal dokumen tersebut juga jelas, sehingga dari situ, pertanggung jawaban setiap dokumen adalah jelas. Dalam hubungan antar departemen berfungsi sebagai penutupan buku akhir tahun yang biasanya akan dicocokkan dengan departemen lainnya jika perusahaan memiliki banyak departemen.

KASUS 2
a.       Data yang harus dimasukkan bagian penerimaan PT Samasamasuka yaitu
§  Slip penerimaan barang
§  Mencatat pada kolom pencatatan penerimaan barang
§  Laporan penerimaan barang yang sesuai dengan barang tersebut.
b.      Dalam pengendalian aplikasi, perusahaan sebaiknya mempunyai aplikasi khusus untuk penerimaan barang, supaya tidak ada kesalahan jika kita mengoperasikan aplikasi laporan penerimaan yang sesuai dengan ingin kita.
KASUS 3
1.       Kelemahan prosedur daur pengeluaran PT Raksasabisnis
a.       Bahan baku boleh dikeluarkan dari gudang dengan perintah lisan dari kepala pabrik. Kemungkinan kecurangan masih bisa terjadi, bagian gudang bisa saja mengada-ada perintah lisan padahal kepala pabrik tidak melakukan perintah.
b.      Petugas gudang tidak memiliki catatan penerimaan maupun pengeluaran barang hanya diganti dengan perhitungan fisik setiap bulan yang diawasi oleh atasannya. Dan prosedur lain dijalankan dengan baik. Ketika petugas gudang tidak memiliki catatan keluar, masuk barang maka tidak ada otorisasi dalam penerimaan maupun pengeluaran barang di gudang. Dan yang bertanggung jawab juga tidak jelas.
c.       Daftar permintaan pembelian dikirim kebagian piutang, bagian piutang merangkap sebagai order pembelian (tidak ada bagian pembelian).
Di sini akan memungkinkan terjadinya kecurangan karena bagian pencatat utang dan pemesan dan pembeli tidak terpisah, serta otorisasi dan tanggung jawab tidak jelas.
d.      Surat Pengantar Barang dari supplier juga berfungsi sebagai Laporan Penerimaan Barang, hal ini kurang jelas dalam penanggung jawab dan otorisasi. Kurangnya otorisasi dari petugas penerima barang dan kepala gudang serta laporan ke bagian utang.
2.       Saran perbaikan prosedur daur pengeluaran yang menyajikan system pengendalian intern yang memadai untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut di atas.
a.       System pegendalian intern yang sebaiknya ada adalah adanya otorisasi dari petugas yang berwenang maka dari itu segala perintah aktifitas bagian gudang harus ada dokumen tertulis atau tercetak yang diotorisasi oleh pejabat berwenang. Hal ini diperuntukkan menghindari adanya penyimpangan berupa manipulasi data aliran barang baik masuk atau keluar.
b.      Untuk mengendalikan kelangsungan perusahaan setiap bagian harus memiliki catatan yang didudkung dengan bukti otentik. Terutama bagian gudang karena disinilah sumber aktifitas perusahaan dikelola, dan harus terotorisasi, dan ada pengecekan terhadap catatan tersebut oleh satuan pengawas internal.
c.       Hendaknya ada pemisahan fungsi di setiap tugas yang dilaksanakan oleh petugas handal yang kompeten. Hal ini ditujukan, supaya jelas penanggung jawab pada setiap aktifitas pengadaan barang dan mudah menelusuri jika ada ketidak cocokan.
d.      Surat pengantar barang yang berasal dari supplier tentu otoritas dari dokumen itu kurang kerna kepala gudang belum ttd, karena tidak setiap saat penerimaan barang itu dilakukan oleh kepala gudang bisa jadi dilakukan oleh staffnya. Sebaiknya bagian gudang juga membuat laporan penerimaan barang yang diotorisasi oleh kepala gudang dan staff penerima dan dikirimkan ke bagian utang untuk kemudian diproses pencatatan.
3.       Prosedur pengendalian intern yang diperlukan oleh PT Raksasa Bisnis jika daur pengeluaran perusahaan di desain dengan basis computer.
·         Barang-barang perusahaan elektronik di simpan dalam gudang yang terkunci, petugas gudang yang terdiri dari kepala gudang dan 4 staff. Bahan baku dikeluarkan berdasar perintah tertulis atau form tertulis dari kepala pabrik.
·         Bagian gudang memberikan form perintah pengeluaran barang yang diterima dari kepala pabrik ke bagian Pengolah Data elektronik untuk di input ke computer beserta dengan reorder point sebagai pengingat keadaan minim barang di gudang, yang nantinya akan dihasilkan laporan penerimaan barang, dan surat pengantar barang.
·         kemudian bagian pengolah data memberikan laporan penerimaan barang ke bagian gudang untuk di cek dengan form perintah pengeluaran barang dan data fisik saat itu dengan cara menghitung kuantitas, kualitas, jumlah.
·         Pemilihan rekanan pemasok adalah sama dengan pemsok terakhir untuk jenis barang yang sama dan ketika barang diterima oleh petugas gudang lalu menghitung barang dan mencocokkan dengan surat pengantar barang lalu ditanda tangani dan di beri tanggal dan diarsipkan di gudang yang berfungsi sebagai laporan penerimaan barang.



BAB-17 / HALAMAN 415
1.       Posisi eksekutif personalia di organisasi pada umumnya bervariasi. Jelaskan! Divisi SDM / personalia pada umumnya terdapat beberapa sub bagian, misalnya; divisi pendidikan dan pelatihan karyawan, divisi tenaga kerja, divisi kesejahteraan dan keamanan kerja dan divisi administrasi tenaga kerja. Secara keseluruhan fungsi jajaran personalia merupakan fungsi layanan administrative mengenai bergbagi permasalahan personalia, dalam arti bukan merupakan fungsi pengambilan keputusan.
2.       Fungsi manajemen personalia dipandang merupakan fungsi yang paling desentralisasi karena setiap pimpinan unit organisasi harus melaksanakan fungsi manajemen personalia terhadap karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
3.       Berikan contoh struktur organisasi personalia, dan jelaskan fungsi masing-masing unit yang tercakup dalam struktur tersebut!
ÿ Direktur Sumber Daya Manusia berfungsi sebagai penanggung jawab atas pengelolaan berbagai fungsi staff personalia, rencana tenaga kerja merupakan dasar yang dapat dijadikan basis perencanaan dan pengendalian berbagai kegiatan tenaga kerja serta pendidikan dan pelatihan. Serta sebagai pertimbangan keputusan-keputusan penting divisi-divisi di bawah naungannya.
ÿ Divisi Pendidikan dan Pelatihan Karyawan berfungsi sebagai penanggung jawab atas kegiatan pengembangan ketrampilan karyawan di semua tingkat organisasi.
ÿ Divisi Tenaga Kerja berfungsi sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pengembangan spesifikasi tugas, rekening karyawan, wawancara dan pengujian calon karyawan yang dianggap potensi serta pengelolaan arsip pelamar kerja.
ÿ Divisi Kesejahteraan dan Keamanan Kerja berfungsi sebagai penanggung jawab atas kesehatan karyawan dan terpenuhinya standar keamanan kerja dalam perusahaan.
ÿ Divisi Administrasi Tenaga Kerja berfungsi sebagai penanggung jawab atas berbagai layanan bagi tenaga kerja yang meliputi antara lain rencana dana pension, perhitungan bonus dan grafitifikasi, kafetaria untuk karyawan, asuransi karyawan, sertifikat pekerja, penanggungan keluhan dll.
4.       Dua jenis input penting dalam penyusunan informasi gaji dan upah dan data yang tercantum dalam dua laporan input tersebut adalah
a.       Kartu Jam Kerja Pabrik, yang memuat data sebagai berikut;
U  Nama dan nomor identifikasi karyawan
U  Departemen dan nomor kode departemen bersangkutan
U  Petunjuk mengenai pesanan pekerjaan atau proses yang dikerjakan karyawan
U  Waktu mulai dan berakhirnya setiap kegiatan, pesanan atau proses
U  Tanggal dan tariff upah karyawan
U  Waktu yang digunakan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
b.      Kartu Absensi Karyawan
   Nama dan nomor identifikasi karyawan
   Departemen dan nomor kode departemen bersangkutan
   Waktu mulai dan berakhirnya setiap kegiatan
   Nomor pesanan dan uraian
   Waktu yang digunakan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.




5.       Pada umumnya terdapat 4 jenis kartu jam kerja. Sebutkan dan berikan contoh bentuk masing-masing jenis tersebut.
a.       Per periode upah adalah kartu yang digunakan apabila karyawan melaksanakan pekerjaan yang sama setiap hari secara teratur.



 




















b.      Kartu jam kerja harian merupakan kartu yang cocok digunakan untuk perusahaan yang karyawannya dalam satu hari sering berganti tugas atau proses.









KARTU JAM KERJA HARIAN
TANGGAL
____________



NAMA
____________________________


NOMOR
____________________________


DEPARTEMEN
____________________________




CATATAN JAM KERJA
WAKTU KERJA
KETERANGAN
NOMOR PESANAN
URAIAN




SELESAI





MULAI




SELESAI





MULAI




SELESAI





MULAI




SELESAI





MULAI










NOMOR PEKERJAAN
JAM KERJA
TARIF PER JAM
BIAYA UPAH





































c.       Kartu jam kerja per unit adalah kartu yang dibuat khusus untuk yang pekerjaan dan dikeluarkan setiap hari.











KARTU JAM KERJA




JUMLAH JAM
JUMLAH SATUAN
TARIF HARIAN
TARIF SATUAN











NAMA
__________________
TANGGAL
_______________


DEPARTEMEN
__________________
NO. BADGE
_______________




NOMOR KOMPONEN







SELESAI
________
KEGIATAN
__________________________________


MULAI
________
NO.PEKERJAAN
_________________
NO.AKUN
_______




PENGAWAS
___________________________



JAM KERJA
SATUAN YANG DIKERJAKAN
JUMLAH UPAH HARIAN
JUMLAH SATUAN















d.      Kartu absensi karyawan merupakan kartu yang digunakan untuk masing-masing karyawan guna mencatat saat masuk dan keluar temapt kerja.


 





































6.       Bebarapa input sistem informasi gaji dan upah yaitu
B  Perhitungan gaji dan upah
B  Uang atau cek gaji dan upah
B  Laporan efisiensi dan produktifitas karyawan
B  Laporan dan analisis tingkat kemangkiran dan keterlambatan kerja karyawan
B  Analisis upah tak langsung menurut jenis biaya dan menurut departemen
B  Analisis realisasi biaya gaji dan upah dibandingkan dengan standar atas produk yang dihasilkan
B  Analisis biaya lembur per departemen dan tunjangan-tunjangan
B  Laporan biaya komisi penjualan
B  Berbagai laporan yang bermanfaat bagi perencanaan tenaga kerja.
7.       Jelaskan analisis yang pada umumnya digunakan untuk menilai efisiensi dan produktifitas karyawan.? Analisis dalam Laporan efisiensi dan produktivitas karyawan dapat disusun berdasar kartu jam kerja yang menunjukkan jumlah jam kerja yang digunakan karyawan dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu. Realisasi jam kerja itu kemudian dibandingkan dengan jangka waktu standar yang ditetapkan untuk kegiatan yang sama, sehingga selisihnya menunjukkan efisiensi kerja yang dicapai. Jika perusahaan menggunakan system biaya standar, analisis dapat diukur dengan analisis yang lebih rinci yaitu analisis variant tenaga kerja. Dan dipilah kedalam efisiensi karena selisih tarif upah dengan rumus :(Realisasi Jam Kerja x Tarif Standar) – (realisasi Jam Kerja x Tarif Sebenarnya) dan efisiensi karena penggunaan tenaga kerja dengan rumus: (Jam Kerja Standar x Tarif Standar) – (Realisasi Jam Kerja x Tarif Standar).
8.       Master file yang pada umumnya digunakan untuk menilai efisiensi dan produktifitas karyawan yaitu;
8  Master file gaji dan upah
8  Master file barang dalam proses
8  Master file pesanan produksi
8  Master file biaya produksi tak langsung
8  Master file biaya umum dan administrasi
8  Master file biaya penjualan
9.       Unit-unit organisasi mana yang harus terlibat dalam prosedur manual gaji dan upah, yaitu;
U  Unit produksi atau pabrik
U  Bagian pencatat waktu kerja
U  Bagian akuntansi baya
U  Bagian gaji dan upah
U  Bagian utang
U  Petugas buku besar
U  Bagian personalia
U  Kasir
U  Satuan pengawas intern
U  Bank
10.   Di mana posisi satuan pengawas intern dalam prosedur tersebut? Satuan pengawas intern berada di posisi antara kasir dan bank, di sini satuan pengawas intern bertugas melakukan pencocokan secara periodic data gaji dan upah yang tercantum pada daftar gaji dan upah dengan informasi yang terdapat pada master file atau arsip personalia yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya perubahan status yang tidak sah.
11.   Ada dua jenis petugas pencatat waktu. Sebutkan dan jelaskan fungsi masing-masing?
a.       Pencatat waktu hadir yang memiliki tugas, yaitu;
œ  Menaruh kartu absensi pada rak kartu, dilakukan bersamaan dengan pengambilan kartu absensi hari sebelumnya.
œ  Mengawasi pemasukan kartu ke dalam jam absesnsi yang dilakukan oleh setiap karyawan.
œ  Memeriksa kartu jam kerja, dengan cara mencari lokasi karywan yang telah melakukan pencatatan, melakukan pengecekan on the spot untuk meyakinkan bahwa setiap karyawan yang memasukkan kartu absensi benar-benar masih bekerja dan memastikan bahwa karyawan bersangkutan memang melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tugasnya.
œ  Menghitung total jam kerja dan menjumlah kartu atau daftar absensi.
œ  Menyampaikan informasi mengenai jam kerja ke bagian gaji dan upah.
œ  Mengerjakan tugas-tugas lainnya, missal; mengawasi tanda pengenal karyawan dan laci penyimpanan barang karyawan.
b.      Pencatat waktu (jam) kerja
   Mengeluarkan kartu jam kerja
   Mengecek secara visual dan berkala untuk memastikan bahwa setiap karyawan memang melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
   Mencocokkan jumlah waktu pelaksanaan pekerjaan atau proses kartu jam kerja dengan waktu kehadiran karyawan, dan membuat berbagai penyesuaian yang diperlukan.
   Menjumlah jam kerja untuk setiap setiap pekerjaan atau kegiatan, sehingga dapat dibandingkan dengan jam kerja standar atau jam kerja yang dianggarkan.
   Menerjemahkan angka-angka produksi ke dalam angka-angka jam kerja dengan jalan mengalihkan angka-angka produksi tersebut dengan jam kerja standar per satuan unit produksi.
   Menyampaikan informasi mengenai jumlah produksi dalam satuan hasil produksi yang dihasilkan setiap karyawan , tim atau setiap departemen.
   Tugas-tugas lainnya, missal, penyusunan laporan-laporan yang bersifat khusus mengenai tunjangan pakaian kerja, hanya perawatan peralatan kerja, jam kerja tambahan sat istirahat, atau biaya makan malam untuk kerja lembur dsb.
12.   Jelaskan tiga proses yang dapat diterapkan dalam pembayaran gaji dan upah dalam system manual?
a.       Gaji dan upah yang dibayarkan dengan uang tunai; bagian gaji dan upah dapat menyerahkan gaji ke kasir dengan disertai amplop gaji masing-masing karyawan dan satu lembar cek senilai jumlah total gaji dan upah. Dalam amplop gaji terdapat informasi tentang gaji, upah, potongan dan informasi penting lainnya, saat kasir menerima daftar gaji dan upah harus yakin dengan kebenaran data tersebut. Kasir harus cek kebenaran rincian, jika terjadi keganjilan bagian kasir harus meminta penjelasan kepada bagian gaji dan upah untuk koreksi. Kasir akan menguangkan cek senilai total gaji dan upah ke bank dan mentransfer ke para karyawan. Karyawan harus cek kebenaran data dan jumlah uang dihadapan kasir.
b.      Gaji dan upah dibayarkan dengan Cek; dalam hal ini karyawan akan menerima cek atas namanya. Bagian gaji dan upah menyerahkan daftar gaji dan upah ke kasir beserta amplop gaji dan sekumpulan cek sejumlah karyawan. Kasir akan cek keseluruhan nilai kumpulan cek tersebut dan mencocokan hasilnya dengan angka total gaji dan upah di daftar gaji, kasir juga cek mencocokkan angka-angka tertera di masing-masing amplop dengan angka yang ada di daftar gaji, jika sudah sesuai kasir akan menandatangani daftar gaji dan upah dan memasukkan masing-masing cek ke dalam amplop. Selanjutnya proses penunaian gaji.
c.       Gaji dan upah disetorkan langsung ke rekening karyawan; dapat dilakukan pada rekening tabungan, rekening giro, atau ATM. Cara ini lebih aman buat kasir karena tidak perlu lagi mencairkan cek ke bank dan membawa uang ke perusahaan dalam jumlah besar, sehingga dapat menghindari resiko terjadinya perampokan dan perampokan. Kelamahannya adalah perusahaan biasanya dikenakan biaya transfer, jika jumlah karyawan besar maka biaya transfer juga akan besar. Sebelumnya karyawan harus memiliki rekening Bank yang telah ditentukan oleh perusahaan, lalu dengan surat permintaan pemindahbukuan yang dibuat oleh bagian gaji dan upah akan meminta bank untuk mentrasfer dana ke amsing-masing karyawan. Surat tersebut dilampiri dengan cek atas rekening gaji dan upah sebesar jumlah kolektif dan Daftar Gaji dan Upah. Jika transfe sudah dilakukan maka bank akan mengeluarkan slip gaji dan upah untuk masing-masing karyawan. Kumpulan slip tersebut kemudian disampaikan ke bagian gaji dan upah oleh bank. Selanjutnya Daftar gaji dan Upah lembar kedua diberikan ke bagian utang lalu bagian utang membuatkan voucher jurnal. Bagian utang juga membuatkan cek dan bilyet giro untuk memindahkan total gaji dan upah dari rekening umum perusahaan ke rekening khusus pembayaran gaji dan upah. Cek, bilyet giro dan voucher jurnal diserahkan ke bagian kasir kemudian ditandatangani dan diserahkan ke bank. Setelah kasir mencocokkan dengan jumlah yang tercatat pada cek atau bilyet giro, kasir membubuhkan paraf atau tanda tangan ke voucher jurnal lalu diteruskan ke petugas buku besar. Daftar gaji dan upah diarsipkan sebagai bukti pendukung pembayaran gaji dan upah.
KASUS 1
Prosedur PT Soraksorai
§      Bagian pencatat waktu pencatat waktu mengikhtisarkan jumlah jam kerja yang akan menjadi dasar perhitungan upah karyawan, tariff upah dan jumlah upah dalam bentuk dokumen pencatat waktu kerja karyawan sesuai jenis.
§      Karyawan kantor tidak menggunakan jam pencatat waktu, sebulan sekali kepala bagian melaporkan keterlabatan masuk kerja, kemangkiran dan lembur karyawan kepada bagian gaji dan upah.
§      Bagian upah dan gaji menerima dokumen catatan waktu kerja karyawan dari bagian pencatat waktu lalu akan diperhitungkan pajak penghasilan karyawan, asuransi serta iuran dana pensiun. Untuk selanjutnya di buat daftar gaji dan upah.
§      Pencairan gaji karyawan oleh kasir mengikuti ketentuan yang ditentukan oleh bagian personalia, baik itu dnegan cek atau tunai atau transfer.
Formulir


KASUS 2
Upaya yang harus dilakukan agar tercipta pengendalian intern untuk menangkal kemungkinan-kemungkinan penyimpangan di bawah ini.
a.       Karyawan yang sudah pensiun masih menerima gaji
Upaya yang sebaiknya dilakukan adalah selalu update data gaji dan upah secara berkala dan adanya audit dari tim internal. Untuk meminimasilir kecurangan di bidang ini, dalam pengambilan gaji sebaiknya langsung dengan orangnya tidak boleh ada perantara. Dan perlu adanya pemisahan fungsi antara pencatat waktu dan bagian gaji dan upah dan pembayaran gaji dilengkapi dengan prosedur yang layak untuk penanganan gaji dan upah yang tidak diambil oleh karyawan, yang antara kedua fungsi itu melakukan pencocokan data.
b.      Karyawan fiktif menerima gaji
Upaya yang sebaiknya dilakukan adalah memberikan kartu identitas pekerja ke setiap pegawai. Dan terus diadakan supervise dadakan untuk mengetahui kinerja karyawan dan mengtahui apa-apa saja yang menjadi bahan evaluasi termasuk karyawan fiktif. Selain itu perlu adanya pemisahan fungsi antara pencatat waktu dan bagian gaji dan upah dan pembayaran gaji dilengkapi dengan prosedur yang layak untuk penanganan gaji dan upah yang tidak diambil oleh karyawan.
c.       Kesalahan dalam perhitungan gaji kotor untuk karyawan pabrik
Upaya yang sebaiknya dilakukan adalah dengan adanya control dari masing-masing pengawas bagian pabrik tersebut (mandor) dan pengawas tersebut harus selalu mengetahui informasi terbaru yang terdapat di lingkup wewenangnya, serta melakukan evaluasi dan pelaporan secara rutin kepada atasan.
d.      Jumlah jam kerja diperbesar oleh petugas pencatat waktu agar temannya memperoleh upah yang lebih besar daripada seharusnya diterima
Upaya yang sebaiknya dilakukan adalah jam kerja menggunakan system elektronik bisa dengan finger print atau tunjuk wajah serta adanya kamera pengintai di dalam ruang kerja. Jika perusahaan menerapkan system manual sebaiknya kartu jam kerja tersebut berapa di kantor atau ruang pimpinan setiap datang dan pulang harus langsung mengisi kartu jam kerja tersebut. Serta diadakan cek dan evaluasi setiap hari.
e.      Karyawan mengabsenkan kartu jam kerja temannya
Kartu jam kerja sebaiknya berada di tempat yang kepala bagian / pemimpin dalam divisi tersebut dapat mengontrol, misalnya di ruang kepala divisi. Serta adanya sanksi tegas yang diberikan jika terbukti melakukan pelanggaran. Serta adanya kamera pengintai di tempat tersebut, hal ini dapat memudahkan pimpinan untuk melihat rekaman kejadian dan mempermudah pengontrolan data. Dan dalam proses kegiatan hendaknya ada fungsi pengawasan intern yang memiliki posisi independen diharapkan akan dapat melakukan pengecekan secara obyektif terhadap proses gaji dan upah.
f.        Pajak dan potongan-potongan tidak diperhitungkan dengan baik sehingga gaji dan upah bersih tidak sama dengan gaji dan upah kotor dikurangi dengan pajak dan potongan tersebut
Dalam perhitungan gaji dan upah serta pajak, hendaknya ada cekker. Hal ini dapat meminimalkan kesalahan. Karena selain untuk penggajian dan laporan kepada pimpinan pajak nantinya juga akan dilaporarkan ke KPP. Sehingga dalam pengerjaan hitungannya harus cermat dan teliti.
g.       Kasir mengambil uang karyawan yang telah pensiun tapi masih dimuat dalam dafar gaji
Upaya yang sebaiknya dilakukan adalah Bagian Upah dan Gaji hendaknya benar-benar memastikan bahwa daftar gaji sesuai dengan keadaan riil perusahaan berdasar data dari kepala bagian masing-masing yang sudah di cek keabsahannya serta adanya otoritas dari yang berwenang. Dan menghilangkan/menghapuskan data yang sudah kadaluwarsa atau tidak dipakai lagi. Selain itu harus ada satuan pengawas intern yang melakukan tugas pengecekan, jika terjadi penunaian gaji yang tidak jadi karena sebab-sebab tertentu maka pengawas intern harus menyaksikan pembatalan cek yang dilakukan oleh kasir.
KASUS 3
Kelemahan-kelemahan prosedur gaji dan upah PT Sederhana dan upaya-upaya yang diperlukan untuk menanggulangi kelemahan prosedur tersebut.
   Petugas gaji dan upah menerima kartu jam kerja dari semua kepala bagian di perusahaan menjelang setiap akhir bulan. Upaya yang diperlukan adalah semua kepala bagian memberikan kartu jam kerja karyawan secara harian, sehingga petugas gaji dan upah akan melaksanakan pencocokan dengan tarif gaji dengan tariff yang disusun oleh bagian personalia dan mencatat jumlah jam kerja dan jam lembur karyawan hal ini akan lebih memudahkan dalam melakukan evaluasi. Dengan mempertimbangkan pengecekan secara harian maka ketika ada keganjilan akan segera diketahui dan penelusuran keabsahan data masih pendek sehingga akan lebih mudah ditemukan data yang benar.
   Petugas gaji dan upah mengirim data sebagai bahan Daftar Gaji ke bagian Pengolahan Data  dalam bentuk kartu jam kerja, untuk menghasilkan daftar gaji dan upah berikut dengan cek setiap karyawan, lalu dikembalikan lagi ke petugas gaji dan upah untuk dibandingkan rincian pada daftar gaji dan upah dengan kartu jam kerja. Kelemahan di prosedur ini adalah kurangnya efisiensi tugas dan waktu karena terjadi pengulangan pencatatan yang dilakukan oleh petugas gaji dan upah. Sebaiknya dilakukan satu kali saja untuk lebih efisien.
   Dalam pembatalan cek sebaiknya diketahui dan disaksikan oleh satuan pengawas intern sehingga akan meminimalkan kemungkinan adanya penyimpangan penguangan cek tersebut.

   Kelemahannya petugas gaji memperoleh cap tanda tangan kepala pabrik dari bagian akuntansi kemudian menandatangani sendiri. Upaya yang dilakukan sebaiknya adalah petgas gaji dan upah memintakan tanda tangan sendiri ke kepala parbik dan menandatangani sendiri di hadapan kepala pabrik. Hal ini akan lebih meyakinkan keabsahan cap tanda tangan tersebut. Baru untuk disampaikan ke bagian personalia untuk disimpan dan dibagikan ke masing masing karyawan, bukan ke kepala bagian.