Kunjungi Iklan

Tuesday, December 24, 2013

perjalanan Abadi, Alam kubur hingga alam Akhirat

Perjalanan Abadi 
Alam Kubur Awal persinggahan menuju ke akhirat. Ia merupakan lubang
neraka bagi orang kafir dan orang munafik, namun merupakan taman bagi orang
mukmin. Ada siksa di dalam kubur atas beberapa maksiat, seperti: tidak
membersihkan diri dari air kencing, mengadu domba, berkhianat dalam hal
rampasan perang, dusta, tidur melalaikan shalat, tidak membaca Al-Qur'an,
berzina, homoseksual, riba, tidak membayar hutang dan sebagainya. Yang dapat
menyelamatkan dari siksa kubur adalah: amal saleh yang ikhlas karena Allah,
berlindung kepada Allah dari siksa kubur, membaca Surat Al-Mulk dan
sebagainya. Yang dilindungi dari siksa kubur adalah: orang yang mati syahid,
orang yang menjaga perbatasan dari musuh, orang yang meninggal pada hari
Jum'at, orang yang meninggal karena menderita sakit perut, dan sebagainya.
Tiupan Sangkakala: Ialah sangkakala besar yang dikulum oleh Israfil,
menunggu kapan diperintahkan untuk meniupnya, yaitu: tiupan faza' (kematian),
berdasarkan firman Allah : 
"Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di
langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah." (An-Naml : 87)
Maka hancurlah alam semesta. Kemudian setelah empat puluh masa ditiuplah
dengan tiupan ba'ts (kebangkitan), berdasarkan firman Allah :
"Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka
tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannnya masing-masing)." (Az-Zumar: 68)
Hari Kebangkitan: Kemudian Allah menurunkan hujan, maka tumbuhlah
jasad-jasad (dari sebiji tulang pangkal ekor) dan menjadi ciptaan baru yang tidak
mati. Mereka dibangkitkan dalam keadaaan tidak beralas kaki dan tidak
berpakaian. Mereka dapat melihat para malaikat dan jin, dibangkitkan sesuai
dengan amal perbuatan mereka.
Padang Mahsyar: Allah mengumpulkan semua makhluk untuk dihisab. Mereka
semua berada dalam kondisi ketakutan seperti orang mabuk, pada hari yang agung
masanya setara dengan lima puluh ribu tahun. Seakan-akan dunia mereka hanyalah sesaat
saja. Matahari menjadi dekat sejauh satu mil, dan manusia tenggelam dalam keringat
mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka. Pada hari itu terjadi perseteruan antara
orang-orang yang lemah dan para pembesar mereka (ketika di dunia). Orang kafir
berseteru dengan sesamanya, dengan setannya dan dengan anak buahnya, dan mereka
saling melaknat. Orang yang zhalim akan menggigit kedua tangannya. Neraka Jahannam
pun didatangkan, ditarik dengan tujuh puluh ribu tali kekang, setiap tali kekang ditarik
oleh tujuh puluh ribu malaikat. Jika orang kafir melihatnya, ia berharap menjadikan
dirinya sebagai tebusan atau menjadi debu. Adapun para pelaku maksiat, maka orang
yang tidak membayar zakat, hartanya dijadikan lempengan api lalu ia disetrika
dengannya. Sedang orang-orang yang sombong dan angkuh, mereka dikumpulkan
bagaikan semut. Para pelanggar janji, pengkhianat dan perampas harta orang lain akan
diungkap kejahatannya, dan pencuri akan datang dengan membawa barang curiannya.
Segala sesuatu yang tersembunyi akan ditampakkan. Adapun orang-orang yang bertakwa,
hal itu tidak menjadikan mereka takut, bahkan hal itu berlalu bagaikan Shalat Zhuhur.
Syafa'at: Syafa'at Uzhma (agung): khusus bagi Nabi kita untuk semua umat manusia pada hari mahsyar agar dibebaskan dari malapetaka yang hebat dan segera dihisab. Adapun Syafaat ‘Ammah (umum) adalah bagi Nabi dan selain beliau, seperti mengeluarkan orang-orang yang beriman dari neraka dan mengangkat derajat mereka.
Hisab (Perhitungan) Manusia dihadapkan kepada Rabb mereka dengan
bersaf-saf. Kemudian diperlihatkan amal perbuatan mereka, dan mereka dimintai
pertanggung-jawabannya. Begitu pula tentang umur, masa muda, harta benda, ilmu,
janji, kenikmatan, pendengaran, penglihatan dan hati. Orang kafir dan munafik akan
dihisab di hadapan seluruh makhluk, untuk mempermalukan mereka dan menegakkan
hujjah atas mereka; dan agar manusia, bumi, hari dan malam, harta benda, malaikat,
dan seluruh anggota badan menjadi saksi atas diri mereka, sehingga terbuktilah dosadosa
mereka dan mereka pun mengakuinya. Sedangkan orang mukmin, Allah akan
menghisabnya secara berduaan dengannya. Maka Allah akan memberitahukan
kepadanya segala dosanya dan ia pun akan mengakuinya, sehingga ketika ia melihat
dirinya pasti akan binasa, Allah  berfirman kepadanya: "Aku telah menutupi dosadosamu
itu di dunia, dan Aku mengampuninya bagimu pada hari ini"
Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad, dan amalan yang
pertama kali dihisab adalah shalat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan
adalah perkara pertumpahan darah.
 Catatan Amal Kemudian catatan amal perbuatan manusia pun dibagikan,
maka mereka menerima suatu kitab yang : 
“Tidak meninggalkan sesuatu kecil dan tidak (pula) sesuatu besar, melainkan ia
mencatat semuanya”. (Q.S Al-Kahfi: 49) Orang mukmin menerimanya dengan tangan
kanan, sedang orang kafir dan munafik menerimanya dengan tangan kiri dari
belakang punggungnya.
Mizan (Neraca) Kemudian amal perbuatan semua makhluk ditimbang untuk
diberikan kepada mereka balasannya, dengan timbangan yang hakiki dan teliti sekali.
Neraca ini mempunyai dua piringan, menjadi berat dengan amal-amal perbuatan yang
sesuai dengan syariat dan ikhlas karena Allah. Di antara yang memberatkan Neraca
tersebut adalah ucapan: "Laa ilaaha Illallah" (tidak ada tuhan yang hak
selain Allah), akhlak yang baik, dan dzikir, seperti bacaan: Al-hamdulillah,
Subhanallah wa Bihamdihi Subhanallahil Adzim
(Maha Suci Allah dan puji untuk-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung). Umat
manusia menerima putusan sesuai dengan kebaikan dan kejelekan mereka.
Haudh (Telaga) Kemudian orang-orang mukmin mendatangi haudh (telaga).
Siapa meminum darinya maka tidak akan pernah merasa haus selamanya. Setiap
nabi mempunyai haudh (telaga), yang paling agung adalah haudh Nabi Muhammad
 . Airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, dan lebih wangi dari
minyak kasturi. Bejananya terbuat dari emas dan perak, dan jumlahnya seperti
bilangan bintang. Panjangnya lebih jauh dari jarak antara Kota Ailah di Yordania
dan Kota Aden di Yaman. Airnya mengalir dari Sungai al-Kautsar.
Ujian Bagi Orang-orang yang Beriman : Pada hari akhir di padang Mahsyar,orang-orang kafir mengikuti tuhan-tuhan yang mereka sembah, lalu menghantarkan
mereka ke neraka secara berbondong-bondong seperti kawanan binatang ternak, di atas
kaki-kaki mereka atau di atas wajah-wajah mereka. Tidak ada yang tersisa kecuali orangorang
mukmin dan orang-orang munafik. Kemudian datanglah Allah kepada mereka dan
berfirman: "Apakah yang kalian tunggu?" Mereka menjawab: "Kami menunggu Rabb
kami." Maka mereka mengetahui-Nya ketika betis-Nya disingkap, lalu mereka bersimpuh
sujud kecuali orang-orang munafik. Allah  berfirman:
 "Pada hari betis disingkapkan dan mereka
dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa." (Q.S Al-Qalam: 42)
Lalu mereka mengikuti Rabb mereka, Dia pun membentangkan shirath (titian)
untuk mereka lewati. Orang-orang mukmin pada saat itu diberi cahaya oleh-Nya,
sedang cahaya orang-orang munafik dipadamkan.
Shirath (Titian) Berupa jembatan yang membentang di atas neraka Jahanam
untuk dilewati oleh orang-orang mukmin menuju ke surga. Nabi 
menggambarkan bahwa shirath itu:(Licin dan
menggelincirkan, di sana terdapat kait-kait seperti duri Pohon Sa'dan, lebih tipis
dari rambut dan lebih tajam dari pedang) (HR. Muslim)
Di tempat inilah orang-orang mukmin diberikan cahaya sesuai dengan amal
perbuatan mereka. Yang paling tinggi dari mereka besar cahayanya seperti gunung, dan
yang paling rendah dari mereka cahayanya terdapat pada ujung jempol kakinya. Cahaya
itu menyinari mereka sehingga mereka melewati shirath sesuai dengan amal perbuatan
mereka. Ada orang mukmin yang melewati shirath itu secepat kedipan mata, ada yang
secepat kilat, ada yang secepat angin, ada yang secepat burung, ada pula yang secepat
kuda pilihan terbaik, dan secepat unta tunggangan
“Ada yang selamat tanpa cacat, ada yang tergores akan tetapi selamat, dan ada pula
yang terjatuh ke dalam neraka jahannam”. (Muttafaq Alaih).
Adapun orang-orang munafik, mereka tidak mendapatkan cahaya, maka mereka
pun kembali, namun berdirilah pagar pemisah antara mereka dan orang-orang
mukmin. Lalu mereka menyebrangi shirath, maka satu persatu dari mereka
berjatuhan ke dalam api neraka.
Neraka Masuk ke dalam neraka orang-orang kafir, kemudian orang-orang
mukmin yang berdosa, kemudian orang-orang munafik. Dari setiap seribu orang yang
masuk adalah 999 orang. Neraka mempunyai tujuh pintu. Apinya lebih panas tujuh
puluh kali dari api dunia. Tubuh orang kafir di dalam neraka menjadi besar agar
merasakan pedihnya siksaan. Maka jarak antara kedua pundaknya menjadi sejauh
perjalanan tiga hari, gigi gerahamnya sebesar gunung uhud, kulitnya menjadi tebal,
setiap kali kulit itu hangus diganti dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan
siksaan. Minuman mereka adalah air yang sangat panas dapat mencabik-cabik usus
mereka. Makanan mereka adalah pohon Zaqqum (sejenis pohon yang tumbuh di
neraka), Ghislin (darah dan nanah yang keluar dari daging penghuni neraka), dan
Shadid (darah yang bercampur dengan nanah). Yang paling ringan siksanya adalahorang yang kedua telapak kakinya beralaskan bara api sehingga otaknya mendidih.
Dalam neraka terdapat pembakaran kulit, pelelehan, penghangusan, penyeretan,
belenggu dan rantai. Neraka dasarnya sangat dalam sekali, sekiranya seorang anak
yang baru lahir dilemparkan ke dalamnya, setelah tujuh puluh tahun baru mencapai
dasar tersebut. Bahan bakarnya adalah orang-orang kafir dan batu, udaranya adalah
angin yang sangat panas, naungannya adalah asap yang hitam pekat, pakaiannya api
yang memakan segala sesuatu tanpa meninggalkan sisa. Ia menggeram, bergemertak,
dan membakar kulit hingga sampai ke tulang dan jantung.
Qantharah (Jembatan) Nabi bersabda:
"Orang-orang mukmin selamat dari neraka, namun mereka ditahan di atas
qantharah (jembatan) antara surga dan neraka, maka ada di antara mereka dipotong
kebaikannya dan diberikan kepada orang lain karena kezhaliman yang pernah
dilakukannya ketika di dunia. Setelah dibersihkan dan disucikan dari itu semua,
mereka pun diizinkan untuk masuk ke surga. Demi Allah yang jiwa Muhammad
berada di Tangan-Nya, sungguh salah seorang dari mereka lebih mengetahui
rumahnya di surga daripada rumahnya ketika masih di dunia. (H.R Bukhari)
Surga: adalah tempat kediaman bagi orang-orang mukmin. Bangunannya terbuat
dari perak dan emas, adukannya dari minyak kasturi, kerikilnya dari mutiara dan batu
permata, dan debunya dari za'faran. Surga mempunyai delapan pintu. Setiap pintu
lebarnya sejauh tiga hari perjalanan, akan tetapi pintu tersebut penuh sesak. Di surga
terdapat seratus tingkatan, jarak antara satu tingkatan dan tingkatan lainnya seperti
jarak antara langit dan bumi. Tingkatan yang paling tinggi adalah Firdaus. Dari Firdaus
inilah mengalir sungai-sungai surga. Atap dari Firdaus ini adalah Arsy Ar—Rahman.
Sungai-sungai surga adalah madu, susu, khamr dan air yang mengalir tanpa arus.
Orang mukmin mengalirkannya sekehendak hatinya. Buahnya tiada henti, dapat
dipetik dari dekat, dan mudah. Di dalam surga ada tenda berongga yang terbuat
dari mutiara, lebarnya enam puluh mil. Pada setiap sudut ada penghuninya, mereka
itu mulus tubuhnya, tidak berbulu, tidak berkumis, dan mata mereka seakan-akan
memakai celak. Tetap terjaga kemudaan mereka, dan tidak binasa pakaian mereka.
Mereka tidak buang air kecil maupun besar, dan juga tidak kotor. Sisir mereka
terbuat dari emas, dan keringat mereka bagaikan minyak kasturi. Bidadari surga
semuanya cantik jelita, perawan, penuh cinta kasih dan umur mereka sebaya. Yang
pertama kali masuk surga adalah Nabi Muhammad  dan para nabi. Ahli surga
yang paling rendah tingkatannya adalah orang yang berangan-angan sesuatu lalu
diberi sepuluh kali darinya. Para pelayan surga adalah anak-anak muda yang tetap
muda. Mereka bagaikan mutiara yang bertaburan. Adapun nikmat surga yang
paling agung adalah melihat Allah dan keridhaan-Nya, serta keabadian.

Sumber: Tafsir Al 'Usyir Al Akhir