PENGEMBANGAN
DAN DESAIN SISTEM
A.
PENGEMBANGAN
SISTEM
1. Tujuan
Pengembangan system
a. Menciptakan
system yang dapat menghasilkan informasi yang cermat dan tepat waktu
b. Diselesaikan
dalam jangka waktu yang layak
c. Memenuhi
kebutuhan informasi organisasi
d. Memberikan
kepuasan kepada para penggunanya
2. System
informasi dalam situasi yang cepat berubah
Dalam suatu system yang cepat berubah, resiko obsolensi
system menjadi semakin besar dan keunggulan daya saing dengan cepat akan
menurun karena pesaing bisa memperoleh system yang lebih andal.
Situasi yang memerlukan perubahan system antara lain:
a. Perubahan
kebutuhan pengguna e. Manfaat produktifitas
b. Perubahan
teknologi f. Pertumbuhan usaha
c. Penyempurnaan
proses bisnis g. Penciutan usaha
d. Keunggulan
kompetitif h. Peningkatan kualitas
3. Daur
pengembangan system
Daur pengembangan system adalah daur mulai dari
konsepsi yang berwujud gagasan proses pengembangan hingga implementasi dan
pengoperasiannya.
Tahapan dalam daur pengembangan system adalah
a. Perencanaan
system
b. Analisis
system
c. Desain
system
d. Implementasi
system
e. Operasionalisasi
system
Analisis,
desain dan implementasi merupakan tahap pengembangan system yang sesungguhnya
dan memerlukan waktu bulanan hingga tahunan. Sedangkan operasionalisasi system
bisa mencapai waktu puluhan tahun tergantung pada obsolensi system tersebut.
Pengembangan system dilaksanakan dalam sutu kerangka
rencana induk system yang mengkoordinasikan proyek-proyek pengembangan system
ke dalam rencana strategis perusahaan.
Analisis system adalah proses untuk menguji system
informasi yang ada berikut lingkungannya dengan tujuan untuk memperoleh
petunjuk mengenai berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan system itu sendiri.
Analisis system diperlukan karena system yang sudah
ada tidak memadai kebutuhan, diperlukan informasi baru dan munculnya teknologi
baru. Analisis system dapat dilakukan dua tahap yaitu:
a. Analisis
pendahuluan terhadap system yang ada
b. Analisis
mendalam dengan tujuan untuk menyusun studi kelayakan. Hasil ananilisis sitem
dituangkan ke dalam suatu laporan analisis dan diserahkan kepada manajemen.
Desain
system mencakup kegiatan menerjemahkan saran-saran yang dihasilkan dari
analisis system ke dalam bentuk yang dapat diimplementasikan. Desain system
dapat dilakukan dalam dua tahap yaitu: desain konseptual atau desain
pendahuluan dan desain fisik.
Kegiatan
yang paling banyak menyita waktu dalam implementasi system adalah proses
pengujian program computer yang disebut proses pengujian persetujuan. Sedangkan
proses akhir dalam tahap implementasi adalah proses konversi, dimana semua data
yang disimpan dalam file system lama harus dipindahkan ke file dengan format
sesuai system baru.
Dalam
operasionalisasi system harus dilakukan pemeliharaan dengan tujuan untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam desain system atau untuk
melakukan perubahan-perubahan kecil dalam system karena adanya perubahan
lingkungan yang baru terjadi.
4. Pengembangan
aplikasi secara cepat
Aplikasi dapat dilakukan lebih cepat dengan
menggunakan metode RAD. Tahapan yang tercakup dalam metode RAD sama dengan
tahapan yang dilakukan dalam oengembangan system, tetapi pada umumnya
dilaksanakan dengan melibatkan pengguna dengan lebih intensif dan memanfaatkan
teknik prototype secara berulang-ulang sampai kebutuhan pengguna terpenuhi.
Tehnik yang digunakan dalam RAD adalah:
a. User
workshop, adalah pertemuan yang dihadiri oleh semua pihak yang terlibat dalam
proiyek system dan professional system berperan sebagai fasilitator. Pertemuan
bisa dilakukan berkali-kali sampai pengguna system dapat menyepakati tujuan
yang diuharapkan.
b. Prototyping
adalah proses yang bisa dilaksanakan secara berulangkali dengan tujuan untuk
menghindarkan proses persetujuan formal secara periodic yang diperlukan seperti
pada pendekatan pengembangan tradisional. Tehnik ini cocok digunakan untuk
system pendukung keputusan.
c. Timeboxses
adalah periode yang ditetapkan di mana pada akhir periode itu tim harus
menyerahkan system kasar.
d. Reusable
components adalah komponen-komponen system lama yang masih dapat digunakan
kembali pada system baru. Komponen-komponen ini harus diuji dulu kualitasnya
agar sesuai dengan karekteristik system baru.
e. Development
tools adalah peralatan pengembangan system yang high level.
5. Peran
auditor dalam pengembangan system
Auditor perlu dilibatkan dalam pengembangan system
agar system tersebut auditable dan memiliki pengendalian intern yang memadai.
Auditor yang dilibatkan bisa auditor kestern ataupun satuan pengawas intern,
ataupun keduanya. Auditor menkaji setiap tahap pengembangan system yang
diusulkan tim.
Dua yang perlu diperhatikan oleh auditor dalam
pengembangan system adalah audit trail dan pengendalian intern. Bilamana system
memiliki audit trail yang baik, berarti system itu audtable.
B.
ANALISIS
SISTEM
1. Pengertian
analisis system
Analisis sitem adalah proses pengujian system
informasi yang ada dan lingkungannya dengan tujuan untuk menentukan berbagai
perbaikan yang diperlukan. Pemicu analisis system adalah usulan (proposal) yang
diajukan oleh manajer yang menghadapi persoalan dalam system yang digunakan.
Persoalan ini antara lain adalah system yang ada sudah tidak mampu lagi
menangani data, sering terjadi kesalahan, system tidak berfungsi, system tidak
efisien atau masih dapat ditingkatkan efisinesinya, memerlukan informasi baru
dan memerlukan teknologi baru.
2. Analisis
pendahuluan
Analisis pendahuluan bertujuan untuk memperoleh
peragaan mengenai permasalahan, mencari alternatif solusi dan memberikan
rekomendasi.
Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam
survey pendahuluan adalah dokumentasi system, wawancara, kuisioner dan
observasi.
Jenis dokumentasi ada 3 yaitu organisasi dan prosedur,
indivisu karyawan dan pengolahan data.
Data yang harus dihimpun dalam analisis pendahuluan
adalah aliran data dalam system maupun antar system, efektifitas system yang
ada, cara-cara yang dipelukan dalam memperbaiki efisiensi dan pengendalian
intern.
3. Analisis
mendalam dan studi kelayakan
Dalam tahap analisis mendalam, tim kerja harus
melakukan penelaahan terhadap berbagai alternative yang dapat digunakan untuk
menyempurnakan system yang ada. Dalam tahap ini tim kerja harus merumuskan
sasaran dan lingkup system baru yang harus dikembangkan. Selanjutnya
masing-masing alternative tersebut harus diuji untuk memilih yang paling cocok
dan layak diterapkan.
Penentuan ruang lingkup system dilakukan dengan jalan
hanya memasukkan komponen-komponen yang relevan dengan setiap langkah yang
diperlukan untuk mencapai sasaran system.
Pengujian kelayakan dapat dilakukan dengan
menganalisis 4 kelayakan yaitu:
a. Tehnik
analisis
b. Kelayakan
operasional
c. Kelayakan
waktu
d. Kelayakan
ekonomis
Kebutuhan
informasi ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan untuk proses pengendalian
dan kebutuhan proses perencanaan. Yang dimaksud dengan persyaratan system
adalah apa yang harus dihasilkan sebagai output, dan input apa yang diperlukan
untuk menhasilkan output tersebut.
4. Laporan
analisis system
Laporan analisis sistem pada umumnya membahas tentang
solusi-solusi alternative dari permasalahan yang dihadapi. Dalam uraiannya, tim
mengajukan beberapa solusi yang memiliki peluang untuk diterapkan. Solusi bisa
berbentuk suatu perubahan kecil, perubahan besar dan penggantian total dari
system yang ada. Solusi juga harus memuat ikhtisar berbagai asumsi yang
digunakan dalam mengevaluasi berbagai alternative.
Yang terpenting dalam laporan analisis adalah bahwa
laporan analisis itu harus memuat rekomendasi akhir dari tim kerja yang mungkin
bisa berbentuk suatu usulan untuk menerapkan salah satu alternative, tidak
melakukan apa pun atau pun menunda perubahan system.
5. Rekayasa
ulang proses bisnis
Rekayasa ulang adalah analisis yang bersifat
menyeluruh dan lengkap dari proses bisnis dan system informasi guna mencapai
peningkatan kinerja secara dramatis. Rekayasa ulang merupakan proses
revolusioner yang berupaya melonggarkan praktik-praktik tradisional yang
berlaku kaku. Tujuh prinsip dalam rekayasa ulang adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan
hasil, bukan tugas.
b. Yang
memerlukan output juga berperan sebagai pemroses.
c. Penghasil
informasi juga berperan sebagai pemroses.
d. Sentralisasikan
dan sebarkan data.
e. Integrasikan
aktifitas-aktifitas yang bersifat pararel.
f.
Berdayakan tenaga kerja, tipiskan organisasi dan
bangun pegendalian yang built-in.
g. Dapatkan
data dari sumbernya.
Tantangan
yang dihadapi dalam rekayasa ulang adalah tradisi, resistensi, kendala waktu,
biaya, kurangnya dukungan dari manajemen, oenuh risiko, keraguan dan perlu
pelatihan ulang.
6. Aspek
perilaku
Penyebab munculnya masalah perilaku yaitu
karakteristik dan latar belakang pribadi yang tidak mendukung, cara pengenalan
perubahan, pengalaman dengan berbagai perubahan yang dilakukan, kurangnya
dukungan dari manajemen puncak, komunikasi yang kurang ideal, resistensi
alamiah terhadap perubahan, sifat perubahan yang membingungkan dan kecemasan.
Cara-cara yang biasanya dilakukan karyawan untuk
menolak perubahan adalah dengan melakukan agresi, menuduh perubahan sebagai
kambing hitam dalam setiap kejadian yang merugikan dan menunda atau mengelak
untuk menyetujui perubahan.
Upaya mencegah timbulnya masalah perilaku yaitu dengan
cara memenuhi kebutuhan pengguna, buka hubungan komunikasi seluas-luasnya,
memelihara suasana yang aman, mencari dukungan manajemen, mengupayakan agar
pengguna ikut berpartisipasi, berikan umpan balik secara bijak, pastikan bahwa pengguna
benar-benar memahami system yang baru, mengupayakan agar system yang baru
memeiliki citra yang baik, berikan peragaan mengenai tantangan dan peluang yang
baru, lakukan peninjauan ulang terhadap evaluasi kinerja, lakukan pengujian
terhadap intregitas system, hindarkan emosionalitas, sajikan system dalam
konteks yang tepat, kendalikan harapan-harapan pengguna dan usahakan untuk
menciptakan system yang sederhana.
C.
DESAIN
SISTEM
1. Pengertian
dan peranan desain system
Desain system adalah proses pengembangan spesifikasi
system baru berdasarkan rekomendai hasil analisis system. Desain system
dilaksanakan dalam dua tahap yaitu desain pendahuluan atau desain konseptual
dan desain fisik atau desain rinci.
2. Desain
pendahuluan dan desain konseptual
Hal-hal yang harus ditentukan dalam desain konseptual
adalah ruang lingkup system, persyaratan system dan sumberdaya system.
Pendefinisian ruang lingkup system pada umumnya
dilaksanakan dengan jalan menetapkan kembali solusi alternative yang dipilih
manajemen sesuai dengan rekomendasi yang telah dihasilkan dari tahap analisis
system. Persyaratan system dilakukan dengan menetapkan output, unsure data,
input, proses pengolahan, serta kebijakan manajemen yang terkait dengan system
yang diusulkan.
Penentuan sumberdaya system dilakukan dengan jalan
memperhitungkan jumlah sumberdaya yang diperlukan untuk menerapkan dan
mengoperasikan system. Perhitungan ini merupakan pendalaman dari hasil
perhitungan studi kelayakan, yang mencakup perangkat keras dan perangkat lunak
yang diperlukan, biaya pengembangan system, estimasi biaya pengoperasian
setelah system selesai diimplementasikan dan evaluasi berikutnya terhadap biaya
dan manfaat system.
Perangkat lunak dapat diperoleh dengan mengembangkan
system sendiri, membeli dari produsen perangkat lunak, membeli dari produsen
computer atau membeli dari kelompok pengguna pengguna system.
Perangkat keras dibutuhkan jika system baru mengandung
teknologi yang baru dan berbeda dengan system lama atau kapasitas system lama
sudah tidak mampu menangani kegiatan yang ada. Perangkat keras dapat diperoleh
dengan jalan membeli, sewa atau leasing, perusahaan jasa pengolahan data,
pengolahan data dengan remote batch dan timesharing.
Perhitungan biaya untuk system meliputi biaya awal dan
biaya operasi tahunan. Biaya awal meliputi biaya perangkat keras dan perangkat
lunak computer, biaya lokasi computer, serta biaya lainnya yang diperlukan
seperti misalnya; biaya penetapan spesifikais system, biaya implementasi, dan
biaya pasca implementasi. Biaya operasional tahunan antara lain adalah gaji
karyawan system, pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, perlengkapan
computer dan listrik.
Jenis-jenis manfaat yang dapat diperoleh dari adanya
system yang baru adalah penurunan biaya karyawan (karena berkurang), penurunan
biaya pengelolaan persediaan (karena lebih efisien), menurunnya biaya bunga.
Manfaat yang sulit diperhitungkan antara lain adalah manfaat karena layanan
lebih baik kepada pelanggan serta laporan yang lebih efektif kepada manajemen.
3. Desain
fisik dan desain rinci
Dalam tahap desain fisik, komponen-komponen fisik
system informasi ditentukan secara rinci sehingga implementasinya dapat
dilakukan dengan lancer. Untuk itu, persyaratan system harus dirumuskan kembali
secara rinci sehingga dapat dijadikan dasar penentuan jenis perangkat lunak dan
perangkat keras yang dibutuhkan.
Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam desain
output antara lain adalah pengguna output, media yang digunakan, format output,
formulir pencetak, lokasi pengiriman output, izin akses, frekuensi penyajian
dan tingkat kerincian output.
Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam desain
input antara lain adalah media yang digunakan, sumber data, format, volume dan
sifat data, kemampuan karyawan, frekuensi entri data, efisiensi biaya serta
deteksi dan korensi kesalahan.
Beberapa prosedur yang dapat dipergunakan untuk
mengembangkan program adalah modularitas, penggunaan rutin-rutin operasional,
standar program walk through atau pendekatan tim.
Beberapa criteria yang digunakan untuk mengevalusai
pemasok yaitu kinerja perangkat keras, kesesuaian perangkat keras, dukungan
dari pemasok, ketersediaan peralatan dan biaya perangkat keras.
Perangkat lunak dapat dikembangkan sendiri ataupun
membeli dari pihak eksternal. Pengembangan sendiri memerlukan perencanaan yang
meliputi beberapa aspek yaitu estimasi jangka waktu pengembangan, penugasan dan
standar-standar yang berlaku.
Tujuh langkah dalam pemilihan perangkat lunak yaitu
dengan melakukan kajian terhadap persyaratan system, pelajari paket program
yang tersedia di pasar, lakukan penyaringan pilihan, bandingkan hasil pilihan,
mendiskusikan dengan pengguna, melaksanakan pengujian dengan benchmark dan
menentukan pilihan.
D.
INMPLEMENTASI
DAN OPERASIONALISASI SISTEM
1. Perencanaan
implementasi system
Proses implementsi system pada umumnya terdiri dari
perencanaan implementasi, pengembangan dan pengujian program, persiapan lokasi
perangkat keras, seleksi dan pelatihan karyawan, pengembangan dokumentasi,
pengujian system dan konversi system.
Rencana implementasi meliputi perencanaan mengenai:
a. Tugas-tugas
yang harus dilakukan dalam proses implementasi.
b. Estimasi
batas waktu penyelesaian proses implementasi.
c. Estimasi
biaya yang diperlukan untuk implementasi.
d. Pihak-pihak
yang bertanggung jawab atas masing-masing tugas implementasi.
Dua piranti
yang dapat digunakan dalam proses perencanaan implementasi adalah PERT dan
Gantt Chart.
2. Pegembangan
dan pengujian program
Pengembangan program memerlukan tujuh langkah yaitu
penentuan kebutuhan pengguna, pengembangan rencana, penulisan instruksi
program, pengujian program, pendokumentasian program, pelatihan pengguna dan
pemeliharaan program.
Dalam mengembangkan program seorang programmer hendaknya
memperhatikan dua hal yaitu menerapkan structured programming dan menggunakan
pendekatan top-down.
a. Structured programming adalah
penyusunan program dengan pendekatan modular dimana setiap modul hanya memiliki
satu entry point dan satu exit point dan hanya memiliki tiga bentuk logika
yaitu logika berurut, logika memilih dan logika berulang.
b. Top Down, mengacu pada struktur bagan
program. Artinya tim penyusun program harus membuat instruksi-instruksi mulai
dari jenjang yang paling tinggi terlebih dahulu.
Dalam pengujian program perlu dilakukan tahapan-tahapan
yaitu:
a. Debugging
adalah menghapus kesalahan-kesalahan yang terdapat pada instruksi program.
b. Structured
walkthrough adalah pemeriksaan kembali pekerjaan programmer yang dilakukan oleh
para programmer lainnya.
c. Test data
generator adalah paket perangkat lunak yang digunakan untuk menguji suatu
program atau modul.
3. Persiapan
lokasi dan persiapan karyawan
Persiapan lokasi amat tergantung pada perangkat keras
yang akan digunakan. Aturan pengamanan harus diberlakukan termasuk cadangan
listrik.
Pelatihan karyawan dilakukan tidak hanya agar karyawan
memahami perangkat keras dan perangkat lunak system, melainkan juga agar
karyawan mengetahui dan menguasai kebijakan-kebijakan yang diberlakukan. Untuk
itu harus ada pembakuan prosedur-prosedur dalam suatu pedoman prosedur.
Karyawan operasional computer yang perlu memperoleh pelatihan
antara lain adalah petugas entry data, operator computer, petugas pendukung
teknis dan petugas control data.
4. Konversi
system
Konversi system adalah proses perubahan dari system
informasi akuntansi lama menjadi system informasi akuntansi yang baru. Tiga
tugas dalam proses konversi adalah konversi data, pengujian volume data dan
penggantian system.
Konversi data adalah kegiatan mengubah cara
penyimpanan data dengan tujuan untuk menciptakan kecermatan dan kelengkapan
data yang ada dan menciptakan entitas data baru yang diperlukan dalam system
yang baru.
Pengujian volume data adalah pengujian terhadap proses
system dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan berapa jauh efisiensi dan
efektifitas operasi system dalam mengolah data hingga menjadi output yang
diinginkan pengguna.
Penggantian system dapat dilakukan dengan empat
pendekatan yaitu konversi langsung, konversi pararel, konversi bertahap dan
konversi percontohan.
Jika tim kerja pengguna telah puas dengan operasi
system yang baru, manajer dari unit-unit organisasi pengguna harus
menandatangani suatu dokumen persetujuan system baru.
5. Operasionalisasi
system
Untuk memastikan bahwa system yang baru telah berjalan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan harus dilakukan evaluasi pasca
implementasi.
Empat hal yang harus dilakukan dalam evaluasi adalah
evaluasi biaya manfaat, evaluasi dokumentasi, evaluasi pemenuhan kebutuhan
pengguna dan evaluasi pengendalian intern.
Pemeliharaan system dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau menyempurnakan system dalam skala kecil sehingga tetap
berfungsi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pemeliharaan system mencakup
pemeliharaan peralatan dan pemeliharaan program. Pemeliharaan program harus
memperoleh pengendalian dengan menggunakan catatan perubahan program.